Luar Biasa... Novel Baswedan "Dihabisi" Dari Segala Penjuru!


Luar Biasa... Novel Baswedan "Dihabisi" Dari Segala Penjuru!

Mencermati berita media berikut:

Pengacara: Mata Novel Rusak Bukan karena Siraman Air Keras
https://republika.co.id/berita/qbyzfg354/pengacara-mata-novel-rusak-bukan-karena-siraman-air-keras

Pengacara Terdakwa: Kerusakan Mata Novel Baswedan karena Salah Penanganan
https://kumparan.com/kumparannews/pengacara-terdakwa-kerusakan-mata-novel-baswedan-karena-salah-penanganan-1tcNVxprd8T

Kerusakan mata Novel karena 'kesalahan penanganan' bukan akibat 'penyiraman'
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-53048887

***

MAKIN KESINI MAKIN TERLIHAT NYATA MEMBAHANA bahwa Novel Baswedan memang "dihabisi" dari segala penjuru ....

Sudah orangnya (nyaris) dibutakan... ternyata proses persidangannya pun juga tampak nyata ada desain yang dipersiapkan sedemikian rupa...

BAGAIMANA TIDAK...  Keterangan dari para dokter (disebut ada yang bernama dokter Yefta,  dokter Sendi Chandra) BISA DIEKSPLOITASI OLEH PARA PENGACARA DENGAN SEDEMIKIAN RUPA UNTUK MENYUDUTKAN NOVEL BASWEDAN HABIS-HABISAN sebagaimana berikut:

1]. Kerusakan mata Novel Baswedan karena penanganan tidak benar yang diakibatkan sikap saksi korban sendiri (Novel Baswedan)  yang tidak kooperatif dan tidak sabar terhadap perlakuan dokter-dokter di rumah sakit.

2]. Dokter menyayangkan sikap buru-buru yang dilakukan Novel Baswedan karena seharusnya Novel bersabar untuk diobservasi atau bila dipindah menurut saksi dokter Yefta seharusnya dibawa ke Sydney, bukan ke Singapura.

3]. Novel Baswedan tidak mengikuti petunjuk dokter Sendi Chandra untuk pembersihan mikrotik ke bola mata. Saat saksi korban (Novel Baswedan) dibawa ke JEC dalam kondisi baik dan yang dilakukan RS Mitra Keluarga sudah benar, tapi saat dibawa ke Singapura malah mengalami komplikasi sehingga penglihatannya menurun,

DIKARENAKAN saya tidak mendapati dokumen tentang asli keterangan para dokter sesunggunya seperti apa ... (karena yang paparan di atas adalah VERSI PENGACARA) jadi tidak bisa membuat analisis lebih jauh ...

Akhirnya cuman bisa mengingatkan....:

Wa makarụ wa makarallāh, wallāhu khairul-mākirīn

"Mereka melakukan makar (tipu daya), dan Allah membalas makar (tipu daya) mereka itu. Dan Allah sebaik-baiknya Pembalas makar (tipu daya)" - Quran Surat Ali ‘Imran Ayat 54.

(By Tara Palasara)

Baca juga :