[Kupas-Tuntas] OPERASI MILITER TURKI DI SURIAH


OPERASI MILITER TURKI DI SURIAH

Oleh: @hasmi_bakhtiar (Pengamat internasional, S2 HI Lille)

Mumpung nunggu waktu sahur gw mau ngetweet alasan Turkey melakukan operasi militer di Suriah khususnya Idlib.

Turki secara resmi per 1 Maret 2020 meluncurkan operasi militer di Idlib dengan nama operasi "Spring Shield" (Perisai Musim Semi). (Bhs Arab: درع الربيع) (Turki: Bahar Kalkanı).

Kantor Berita Turki Anadolu Agensi memposting video pengantar operasi militer Turki "Spring Shield" melawan rezim Assad dengan judul: "Sekarang saatnya keadilan."

[Video]

Ini drone teranyar Turkey yang bikin pasukan Asad ketar ketir. Ditambah lagi 8 biji F16 turun tangan sebagai bukti keseriusan Turkey ingin menghabisi Asad di Idlib.

[Video]

Turkey kelihatan ngotot sekali. Kenapa?

Apakah yang dilakukan Turkey sejalan dengan hukum atau tidak? Sambil ngemil gw jelasin pelan2.

Kalau kita flashback ke tahun 2011 ketika revolusi Suriah meletus, Saudi adalah salah satu pihak utama yang membantu perjuangan kaum revolusi. Statement rezim Saudi yang paling gw ingat adalah, Asad harus tumbang apapun caranya.

Ketika itu topeng Saudi sbg pemimpin kontra-ArabSpring masih terpasang rapih. Turkey termasuk yang mendukung langkah Saudi dg harapan demokrasi lahir di Kawasan. Bahkan ketika Rusia masuk ke Suriah, Turkey berdiri bersama Saudi walau hubungan Ankara-Moscow saat itu begitu baik.

2015 koalisi Amerika masuk ke Suriah dg alasan menghajar ISIS. Saudi yang ketika itu mulai mencari cara keluar dari Suriah menjadi bagian dari koalisi ini. Di perjalanan justru Saudi menjadi pihak yang menekan kaum revolusi ketika kesepakatan di bawah meja dg Rusia tercapai.

Koalisi Amerika ketika itu masuk ke Suriah untuk memerangi ISIS tanpa pijakan hukum. Namun karena memakai issue ISIS dan dilakukan oleh Amerika maka menjadi halal. Tidak ada satupun penguasa Arab yang menentang pelanggaran tsb.

Ketika issue ISIS selesai dan Amerika hengkang, Saudi ikut hengkang. Cerita akan menghajar Asad sampai tumbang tinggal cerita. Tinggal dua negara yang bertahan di Suriah, Rusia dan Turkey.

Turkey sibuk dg problem di perbatasan walau terus membantu kaum revolusi. Rusia menjadi pelindung bagi rezim Asad baik secara politik maupun militer. Adapun Saudi menjelma menjadi jubir Rusia untuk terus menekan kaum revolusi. Hubungan Turkey-kaum revolusi semakin lengket.

Kalau kita membaca sejarah Turkey dan Suriah secara utuh maka operasi militer Turkey di Suriah termasuk Idlib berdiri di atas hak dan tanggung jawab sebagai negara tetangga.

Hak Turkey melakukan operasi militer di tanah Suriah sesuai dengan perjanjian Adana tahun 1998 dan perjanjian Sochi antara Turkey dengan Rusia. Perjanjian Adana lebih dalam bicara perbatasan sedangkan Sochi lebih dalam bicara Idlib.

Dalam perjanjian Adana sangat jelas disebutkan bahwa Turkey berhak mengejar para teroris Kurdi masuk ke Tanah Suriah jika rezim Suriah tidak bisa memberi keamanan terhadap perbatasan Turkey. Hari ini Asad justru memakai Kurdi sbg alat provokasi.

Sesuai dg isi piagam PBB, Turkey berhak menjaga batas wilayahnya dari provokasi teroris. Di Idlib Turkey meminta Rusia menjalankan semua kesepakatan Sochi namun Rusia justru membantu Asad. Jadi, yang dilakukan Turkey di perbatasan dan Idlib legal secara hukum.

Hingga hari ini kedua perjanjian tsb masih berlaku. Itu sebabnya dunia internasional justru meminta Rusia dan Asad menghentikan kekejaman di Idlib bukan meminta Turkey menghnetikan serangan, karena Turkey benar secara hukum.

Sebagai tetangga dan negara demokrasi, Turkey punya tanggung jawab membantu kaum revolusi melengserkan Asad. Apalagi ulah kegagalan Asad memimpin yang berakibat Turkey dilanda gelombang besar pengungsi Suriah.

Gw menjadi saksi ketika beberapa keluarga yang hidup di daerah yang dikuasai Asad meminta kirim roti pada keluarga yang tinggal di daerah yang dikuasai kaum revolusi. Hanya untuk sekedar mencukupi pasokan roti rakayatnya si Asad ga mampu.

Saat ini tidak ada satupun negara luar yang mau dengan tulus membantu kaum revolusi Suriah. Siapa yang bersuara ketika rakyat Suriah dibantai rezim Asad? Mana negara Sunni ketika Syiah memperkosa kehormatan muslim Sunni di Suriah? Semuanya menjauh.

Sebagai muslim Turkey juga punya tanggung jawab menolong rakyat Suriah. Apalagi Turkey memiliki sejarah panjang di bumi Syam. Hanya orang gila yang bisa diam melihat tetangganya dibantai.

Ini tentara Turkey yang berjihad membantu saudaranya rakyat Suriah agar terlepas dari tiran Asad dan Syiah Iran.  Dia ditanya: mau kemana? Dijawabnya: menolong Islam dan kaum muslimin. Kemudian ditanya lagi: kalau kalian gugur siapa yang urus anak2 kalian? Dijawabnya: Allah.

[Video]

Idealnya semua negara muslim terutama seperti Saudi berdiri bersama Turkey mebantu revolusi Suriah. Sayang, Saudi sedang sibuk kampanye radikal radikul, toleransi atau modernisasi. Rakyatnya dijerat dengan hal remeh macam ini. Narasi besar terkubur.

Yang tewas oleh serangan Turkey kemaren beberapa diantaranya tentara Hizbullah Syiah, yang katanya musuh Saudi. Terus kenapa justru Saudi menyerang Turkey? Jawabannya jelas, perang Sunni-Syiah yang digaungkan Saudi selama ini adalah omomg kosong.

Alakullihal, Turkey telah mengambil hak dan tanggung jawabnya di Suriah. Di saat negara lain menjauh dari revolusi Suriah alhamdulillah Turkey maju menolong. Dan yang ga kalah penting, Turkey menolong dg cara legal sesuai hukum. Semoga Allah berkahi.[]
Baca juga :