SALUT UNTUK DHANI


● ketika para aktivis tinggal gelanggang napaki jalan kekuasaan jadi benalu di perusahaan negara dan malamnya ngambil mikrofon berkaraoke lagu nostalgia, Ahmad Dhani ninggalkan jagat gemerlap para Dewa ngambil mikrofon di mobil komando orasi persoalkan nasib rakyat. (@AdhieMassardi)

SALUT UNTUK DHANI

Dhan...
Seharusnya lo tidur nyenyak di rumah mewah Pondok Indah. Bukan rebahan di balik jeruji besi yang sempit, sumpek dan gerah.

Dhan...
Seharusnya lo fokus jadi musisi dan menghibur kami dengan nada, bukan malah mengajarkan kami jadi oposisi yang berujung dengan penjara.

Dhan...
Seharusnya lo duduk manis di kursi juri lomba nyanyi sambil menilai peserta audisi. Bukan malah duduk di kursi pengadilan, mengeritik kekuasaan dan menjadi korban persekusi.

Dhan...
Seharusnya lo fokus keruk duit miliaran lewan nyanyian. Bukan malah buang-buang duit buat perjuangan dan membangun basis kekuatan.

Dhan...
Seharusnya lo pikirin saja Republik Cinta sambil mengorbitkan talent baru di dapur rekaman. Bukan malah mikirin Republik Indonesia yang semakin kemari kian tak karuan.

Dhan...
Lo enggak ngiri liat teman-teman lo jadi musisi partisan? Lo enggak ngiri liat teman-teman lo terima banyak orderan dari kekuasaan? Lo enggak ngiri liat teman-teman lo keluar masuk istana diundang makan?

Dhan...
Banyak banget yang simpati sama lo. Tagar #SaveAhmadDhani dan tagar #AhmadDhaniKorbanRezim jadi trending topic seharian. Barangkali banyak teman artis yang juga simpati tapi memilih diam karena takut kehilangan orderan.

Dhan...
Lo jangan merasa sendirian. Perjuangan memang butuh pengorbanan. Lo sudah memilih berjuang bersama Prabowo. Dan kita sama-sama tau, Prabowo tidak punya sejarah meninggalkan pasukan. Kalau dikhianati orang enggak tau diri sih sering. Kita bakal terus bersama mewujudkan perjuangan.

Dhan...
Tadinya gua mau sedih lihat lo masuk penjara. Kalo perlu guling-guling di jalanan dan demo sambil bakar-bakaran di depan Cipinang. Tapi lo sendiri malah ketawa-ketawa sambil bercanda. Berjuang memang kudu riang gembira ya...

Dhan...
Ngeliat lo duduk di pesakitan tadinya gua jadi takut main facebookan. Tapi kayaknya makin banyak deh orang yang berani bersuara menyoroti kekuasaan dan ketidakadilan. Aneh, caci maki kebencian mereka bertebaran dan seakan dibiarkan. Sementara celoteh singkat lo dipermasalahkan.

Dhan...
Nanti gua titip buku "Paradoks Indonesia" ke kuasa hukum lo. Biar lo ada teman bacaan di dalam. Jangan kebanyakan baca komik, nanti kelakuan lo malah jadi aneh.

Dhan...
Nikmati babak baru ini dengan ketegaran, kegembiraan dan keikhlasan. Banyakin teman dan banyakin doa kepada Tuhan. Insya Allah sebentar lagi hasil perjuangan akan dirasakan. Kelak ketika rezim berganti, kita pastikan jangan ada lagi orang kritis yang dibungkam dengan dalih ujaran kebencian.

Dhan...
Banyak orang mengenal lo sebagai musisi. Mulai banyak juga yang mengenal lo sekarang sebagai politisi. Tapi bagi gua, lo bukan cuma sebagai musisi, bukan pula sekadar politisi. Bagi gua, lo adalah lelaki bernyali dan MARTIR PERJUANGAN...!

Tetap semangat Dhan...!

*Tulisan ini gua buat diiringi lagu yang lo ciptakan, "Hadapi dengan Senyuman...".

#SaveAhmadDhani

(Tb Ardi Januar)

Baca juga :