KESERINGAN KAGET, LAMA-LAMA PRESIDEN KITA BISA JANTUNGAN, 2019 ISTIRAHAT SAJA, KASIHAN..


KESERINGAN KAGET, LAMA-LAMA PRESIDEN KITA BISA JANTUNGAN

Saya baca, hampir tiap pekan Jokowi kaget perihal sesuatu yang dilaporkan kepada dirinya.

11 Januari 2019. Saat bersilaturahmi dengan 371 orang dari Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI), Jokowi kaget mendengar masih banyak guru yang bergaji 300 ribu.

11 Desember 2018. Saat menghadiri Kongres XIII Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di Istana Negara, Jokowi kaget karena ternyata Menristekdikti, Wakil Menkeu dan Menteri ESDM itu akuntan.

3 Januari 2019. Jokowi kaget karena anaknya punya motor mini.

6 Oktober 2018, Jokowi kaget Sutopo Humas BNPB mengidap kanker.

27 Oktober 2018, Jokowi kaget teknologi Star Trek jadi kenyataan.

14 September 2018, Jokowi kaget inisiator mobil Esemka masuk rumah sakit.

8 Januari 2019. Jokowi Kaget: Kemacetan Jabodetabek Akibatkan Kerugian Rp65 T.

Membaca seluruh kekagetan Jokowi tiap pekan ini, terus terang saya kasihan. Saya sampai bertanya-tanya, apa gunanya blusukannya selama ini, karena selama 5 tahun ini, beliau kaget melulu. Atau, apa beliau ngga pernah baca koran browsing internet? Sebab, agak mengkhawatirkan sebenarnya kalau beliau kaget terus; karena nampak tidak tahu apa-apa.

Sebagai rakyat, bolehlah kiranya saya memberi beberapa saran untuk mengakhiri kekagetan Jokowi.

Pertama, berilah keleluasaan kepada beliau untuk menerima info sebanyak-banyaknya. Orang di lingkarannya janganlah membatasi informasi.

Kedua, berilah akses internet dan media untuk dibaca Jokowi setiap pagi. Kalau beliau sibuk, berilah rangkuman berita di media. Jadi Jokowi menerima informasi utuh setiap harinya.

Ketiga, diksi yang dipakai wartawan Istana kalau bisa jangan kata "kaget" melulu. Misalnya "bahagia", "bangga", "sedih". Jadi nampak ekspresif presiden kita. Walaupun mungkin memang kaget. Tapi bungkuslah kaget beliau dengan perasaan lainnya. Seolah-olah tidak apa-apa saat dapat info. Daripada terkaget-kaget. Seperti tidak punya kosa kata lain gitu lho.

Keempat, saran saya yang agak ekstrim. Ada baiknya 2019 ini pak Jokowi istirahat dulu. Gantian dengan yang lain dulu. Masa kita tidak kasihan kalau 5 tahun mendatang beliau semakin intens rasa kagetnya, dan tiba-tiba ada apa-apa sama beliau. Apa kita tidak sedih?

(Bambang Prayitno)

Baca juga :