Raja dan Hutan Kematian


[PORTAL-ISLAM.ID] Ada cara yang unik dalam pelaksanaan suksesi (pergantian kepemimpinan) raja di sebuah kerajaan. Raja yang digantikan akan menyerahkan jabatannya untuk periode 5 tahun. Setelah 5 tahun maka raja yang baru itu akan dilemparkan ke dalam hutan kematian yang banyak harimau dan binatang buas lainnya. Aturan ini membuat peserta atau calon raja yang mendaftar hanyalah 3 orang.

Tampillah pemuda yang pertama menjadi raja. Waktu 5 tahun telah ia manfaatkan untuk bersenang-senang dan menikmati fasilitas sebagai raja. Isteri-isterinya dipilih yang cantik-cantik, makanan mewah dan lezat-lezat dan intan permata pun bertaburan di mana-mana. Tanpa terasa waktu 5 tahun telah habis bagi sang raja. Utusan Raja yang pertama beserta algojonya datang menemui Raja. Tanpa bisa berbuat apa-apa raja itu kemudian dibawa ke hutan kematian dan dilemparkan ke dalamnya, akhirnya mati menjadi santapan harimau-harimau.

Kemudian tampillah pemuda yang kedua sebagai raja. Ia pun seperti raja sebelumnya, menggunakan masa waktu 5 tahun untuk berfoya-foya dan bahkan dipakai untuk menindas dan memeras rakyat. Raja yang ini jauh lebih zhaurn dan boros dalam menghabiskan harta kerajaan. Dan waktu 5 tahun pun telah tiba. Ketika datang utusan raja yang pertama beserta algojonya, ia menolak untuk dilemparkan ke dalam hutan kematian. Ia menyogok utusan raja dengan setengah harta kerajaan yang dimilikinya. Tetapi utusan itu tidak bergeming dengan tawarannya. Dan raja itu pun diseret tubuhnya dan dilemparkan ke dalam hutan kematian. Akhir hidupnya menjadi santapan harimau lapar hutan kematian.

Kemudian tampillah pemuda ketiga menjadi raja. Raja yang ketiga ini memiliki cara pandang yang lain dengan pendahulunya. Pada tahun pertama masa jabatannya sebagai raja, ia perintahkan para penebang kayu dan pawang-pawang binatang untuk membabat hutan kematian dan mengusir binatang-binatang buas yang ada di dalamnya. Tahun kedua dan ketiga raja mengirim ahli bangunan, tukang-tukang kayu dan arsitektur-arsitektur ulung untuk mendesain dan membangun istana yang lebih megah dan indah dan istana yang sedang ditempatinya. Tahun keempat raja itu memerintahkan pemindahan harta benda dan kerajaan yang ia tinggali ke kerajaannya yang baru di bekas Hutan Kematian. Dan tahun kelima ia memindahkan permaisuri, pelayan, dan seluruh pembantu-pembantunya ke istana barunya itu.

Maka ketika masa 5 tahun telah dilewatinya, datanglah utusan raja pertama dengan algojonya. Maka melihat kedatangan mereka si Raja terlihat sangat senang dan mengatakan kepada algojo untuk tidak perlu menyeretnya, karena ia sendiri yang akan pergi ke hutan kematian yang sekarang telah berubah menjadi Kerajaan yang Indah.

Belajarlah dan tamsil di atas. Hutan kematian adalah alam kubur. Kerajaan yang Indah adalah amal amal shalih sewaktu di dunia. Algojo-algojo raja adalah malaikat maut dan pemuda ketiga tadi adalah mukmin yang istiqomah mengamalkan amal agama.

Penulis: Hadi Mohamad Irwan
Baca juga :