Rizal Ramli: Mas Jokowi, Jangan Tarik Mundur Demokrasi, Kami Melawan Sikap Otoriter


[PORTAL-ISLAM.ID] Penghadangan dan pemulangan paksa Neno Warisman saat hendak menghadiri deklarasi #2019GantiPresiden di Pekanbaru Riau, pelarangan deklarasi #2019GantiPresiden di Surabaya, juga pelarangan acara diskusi Rocky Gerung dan Ratna Sarumpaet, menimbulkan kecaman dan keprihatinan sejumlah pihak.

Ekonom senior yang juga mantan Menko Ekuin Dr. Rizal Ramli mengingatkan Jokowi.

"Mas @jokowi, melarang diskusi2 dan gerakan2 aspirasi publik adalah "kampanye" terburuk untuk mas @jokowi. Kami dan banyak kawan2 melawan sikap2 otoriter, bahkan sampai di penjara 1,5 tahun. Jangan tarik mundur demokrasi 🙂🙏 You are in power, tolong pakai cara2 elegan 🙂🙏," kata Rizal Ramli melalui akun twitternya.


Hal senada diungkap para tokoh lain.

"Pak @Jokowi, Neno Warisman berhak berpendapat dan mengekspresikannya dengan bebas. Sama setara dengan kebebasan pendukung Anda yang menyuarakan "Jokowi dua Periode". Anda harus segera angkat bicara. Mengecam siapapun yang main hakim sendiri. Kecuali Anda menyetujuinya," ujar Rachland Nashidik, Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat.


"Sudah berkali2 aparat lakukan persekusi terhadap Warga negara yg ingin berdemokrasi sesuai Undang-Undang tapi seakan tidak Salah dan pemimpin seakan merestui hal tersebut," kata Muhammad Said Didu, mantan Stafus Menteri ESDM.




Sebagaimana diberitakan, Neno Warisman akhirnya batal menghadiri deklarasi #2019GantiPresiden di Pekanbaru, Riau. Neno dipaksa pulang kembali ke Jakarta setelah dihadang preman di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.

Neno datang ke Pekanbaru dalam rangka deklarasi gerakan #2019GantiPresiden. Neno tiba di Pekanbaru Sabtu (25/8/2018) pukul 15.00 WIB. Saat keluar dari pintu parkir, Neno dihadang massa.

Neno menumpangi mobil BMW warna putih. Mobilnya tak bisa bergerak selama 6 jam. Akhirnya pukul 22.00 WIB, Neno keluar dari mobil BMW dan pindah ke mobil yang disediakan aparat.

Neno merasa dibohongi aparat karena sebelumnya katanya mau berunding, tapi ternyata dibawa balik lagi ke bandara dan dipaksa pulang kembali ke Jakarta.

"Saya dipaksa pulang naik pesawat. Tadi mobil ditimpukin dan dipaksa semua orang keluar dari mobil, dan sekarang dibawa kedalam bandara, pakai senjata saya dipaksa pulang, kalau saya bertahan disini pasti mereka akan melakukan kekerasan. Jadi negeri ini gak ada Undang-undangnya, gak ada perlindungan terhadap warga negara," kata Neno Warisman dalam video.

(Baca: Neno Warisman: Aparat Kasar, Pakai Senjata Saya Dipaksa Pulang)

Baca juga :