INI Sosok Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Mata Fahri Hamzah


[PORTAL-ISLAM.ID]  Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai, sangat wajar jika Recep Tayyip Erdogan, bisa terpilih kembali sebagai Presiden Turki, dalam pemilu yang digelar pada Ahad, 24 Juni 2018 kemarin.

“Selain, fleksibel dan mengutamakan kemampuannya untuk menunjukan kepada masyarakat, Erdogan juga mempunyai wawasan yang luas sekali,” sebut Fahri lewat pesan singkatnya yang diterima wartawan, Senin 25 Juni 2018.

Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengaku beberapa kali beremu dengan Erdogan, baik yang terbatas ketika dirinya diajak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, waktu ada rapat terbatas membahas kerja sama antara Indonesia dengan Turki di Istana Negara.

“Saat itu, pak Erdogan dengan kabinetnya, dan kita dengan beberapa menteri dan saya diundang khusus mewakili DPR. Maupun yang berdua,” ujar Fahri.

Kemudian, lanjut Anggota DPR dari Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, dalam beberapa kali pertemuan parlemen negara-negara OKI, lalu pernah juga ketemu atau ngobrol satu meja berdua begitu untuk tukar pikiran tentang masalah-masalah di kedua negara.

“Di situ memang orangnya itu wawasannya luas sekali. Pengetahuannya itu mendalam dan dia bisa membaca keadaan negara lain sangat akurat. Dia itu sangat wel infrom-lah dengan keadaan,” bebernya.

Masih menurut Fahri, Erdogan itu merupakan generasi baru atau generasi kedua dari politik Islam di Turki, sebelumnya politisi Islam yang senior Erbakan. Tetapi diantara keduanya, memang Erdogan jauh lebih fleksibel dan mengutamakan kemampuannya untuk menunjukan kepada masyarakat bahwa mereka bisa bekerja lebih baik.

“Itulah yang kemudian menyebabkan Erdogan terpilih,” kata Fahri seraya mengakaui Erdogan itu pecah dengan partai lamanya yaitu partai Refah yang didirikan oleh Erbakhan, karena itu tadi perbedaaan gaya dan cara melihat situasi.

Partai Refah yang kemudian dilanjutkan oleh partai Saadet yang capaiannya kecil sekali dan mungkin yang terakhir ini mencapai di 1 persen saja.

Jadi, Fahri menilai, Erdogan sosok yang sangat mahir dalam politik berbeda dengan para pendahulunya. lagi pula, kalau dihitung dari jumlah tahun berkuasa, sejak menjadi Walikota Istambul (Erdogan menjadi walikota sejak tahun 1994), itu artinya sudah 24 tahun di politik. Menjadi PM itu sejak tahun 2003, kemudian dalam dua periode ini sekarang -setelah dirubah dari sistem parlementer ke presidensial, Erdogan berkuasa periode ke dua nebjadi presiden.

“Inti dari politiknya (Erdogan), adalah inovasi. Karena memang politik itu adalah industri pemikiran. Jadi karenanya di dalam itu harus sering-sering terjadi inovasi berupa perubaban-perubahan yang mendasar, yang membuat masyarakat itu merasa bahwa kepemimpinanya itu lebih baik daripada pemimpin yang lain. Itulah yang menyebabkan partai AKP, meskipun baru saja didirikan itu nggak pernah kalah. Selalu menang,” pungkas Fahri Hamzah.

Sumber: TS
Baca juga :