PKS Hanya Akan Besar Jika Jiwanya Besar


by Tengku Zulkifli Usman:

Bagusnya tokoh PKS seperti pak Tif tidak lagi memperuncing masalah yang ada.

Dengan twit-twit yang bisa menimbulkan multi tafsir dan justru memanaskan suhu internal.

Yang dengan itu nanti akan memancing reaksi banyak pihak untuk menanggapi nya, akhirnya gaduh, dalam kaidah fikih ada kaidah "saddu az zari'ah" pakai aja logika itu.

Yang mau bela FH silahkan pakai ilmu dan santun, yang mau nyerang FH juga silahkan pakai ilmu yang benar juga adab.

Saya selalu katakan, sabar, tunggu saja putusan pengadilan, PKS kan sudah menerima kekalahan 3x di pengadilan, dengan mengajukan kasasi itu namanya PKS mengakui hukum, jadi jangan ditarik lagi keluar dari koridor itu, nge gosip.

Jangan bikin gaduh di medsos, kalangan elit jangan punya hobi baru latah nge twit macem macem yang pasti membuat suasana panas, di medsos itu banyak orang pinter kok, jadi pasti akan ditanggapi beragam.

Apapun putusan pengadilan nanti wajib di patuhi oleh semua, baik oleh FH maupun PKS, kalau pengadilan mengalahkan FH, saya terdepan akan meminta FH angkat koper dari PKS, tapi kalau PKS yang kalah lagi, kita minta jiwa besar nya untuk ishlah dan ikut aturan yang ada sebagai institusi politik, "Fain Janahu Lis Salmi Fajnah Laha Fatawakkal Alallah" ayo naik kelas.

Ini tahun politik, sudah cukup bikin gaduh, kalau slogan nya berkhidmat, khidmat aja bukan komat kamit, kita sabar nunggu LHI bebas, lalu kenapa gak sabaran nunggu palu hakim buat FH, FH itu musuh besar? Dalam agama dia masih ikhwanukum fid diin.

Kader juga jangan latah berkubu kubuan, semua taat saja sama pengadilan, partai itu dibawah negara, mendaftarnya dulu ke Kemenkumham bukan ke ketua RT atau pak lurah.

PKS ini hanya akan besar jika jiwanya besar, SDM nya cukup, ego nya turun, orientasinya lurus, militan dan berakal, radikal tapi terarah, mengalir tapi terpimpin, heroik tapi logikanya sehat.

Saya tidak akan surut selangkah pun dalam mengoreksi partai dakwah ini agar semakin hari semakin besar, terutama mengoreksi pribadi saya sendiri.

Tujuan kita adalah berkuasa dan menebar rahmat, tapi dengan ilmu dan pemahaman yang mendalam sebelum segala sesuatunya.

HARAPAN ITU SELALU ADA, PUTUS ASA BUKAN AKHLAK ISLAM!

12/2/2018

*Sumber: fb



Baca juga :