Pantun Presiden PKS untuk Presiden R.I.


Reporter: Abu Hasan
pkspiyunganonline: JOGJA CITY - Taujih Presiden PKS Ustadz Tifatul Sembiring pada Syawalan Akbar DPW PKS D.I. Yogyakarta (Ahad 12/10) disambut antusias seluruh kader PKS se-Jogjakarta. Dalam orasinya Ustadz Tifatul membeberkan strategi pemenangan pemilu. Salah satunya beliau mengingatkan tentang Tahapan Kampanye yang telah dirumuskan TPPN (Tim Pemenangan Pemilu Nasional).

Kampanye pemilu yang oleh KPU secara resmi telah dimulai sejak 9 Juli 2008 dan berakhir pada puncaknya hari pemilihan 9 April 2009, praktis menjadikan masa kampanye cukup panjang selama 9 bulan. Dan PKS telah membuat tahapan kampanye menjadi 3 fase. Tahapan pertama (sudah berakhir) dimulai dari 10 Juli - 10 Oktober 2008. Pada Tahap 1 ini strateginya adalah 100% serangan udara (opini) - 100% alteleri (temu simpul masyarakat) - 0% infantri (Doot to Door campaign).

Tahap kedua kampanye PKS yang dimulai 10 Oktober 2008 - 10 Januari 2009 memiliki strategi: 100% serangan udara (opini) - 100% alteleri (temu simpul masyarakat) - 50% infantri (Doot to Door campaign). Sedang Tahap ketiga atau terakhir (10 Januari - 9 April 2009) strateginya adalah : 100% serangan udara (opini) - 100% alteleri (temu simpul masyarakat) - 100% infantri (Doot to Door campaign).

Bukan ustadz Tifatul kalau tidak membawa oleh-oleh pantun. Kalau dihitung bisa nyampe sepuluh pantun yang disampaikan. Dan namanya juga pantun politik pasti nyindar sana nyindir sini. Salah satunya nyindir 'kebiasaan' SBY yang sering negur dengan keras peserta yang mengantuk saat Sang Presiden sedang memberi arahan. Beda dengan PKS yang terkenal santun, tidak perlu dengan gertakan cukup 'nyindir' peserta ngantuk dengan pantun:

Anak Bujang Membeli Beras
Berasnya dibawa ke Rumah Datuk
Kader PKS Memang Cerdas
Kecuali Kalau Sudah Mengantuk
Baca juga :