Tokoh Muslim Tionghoa, HM. Jusuf Hamka: Pemerintah Harus Bisa Membaca Tanda-Tanda Zaman


[PORTAL-ISLAM]  Kehadiran Habib Rizieq Shihab yang mampu memimpin jutaan umat sehingga tidak bertindak anarkis dalam aksi Bela Islam, hingga kini masih ramai menjadi topik perbincangan. Bahkan, sejumlah tokoh menilai kepemimpinan Habib Rizieq Shibab merupakan mukjizat yang diberikan Allah pada bangsa Indonesia, umat Islam khususnya.

Hal itu diungkapkan oleh tokoh Muslim Tionghoa Indonesia, H.M. Jusuf Hamka. Menurutnya, pemerintah dan aparat keamanan seharusnya bisa membaca tanda-tanda zaman dan mukzizat Allah SWT yang diberikan kepada umat Islam Indonesia itu.

“Allah telah menunjukkan kebesaranNya melalui seorang Habib yang dulu selalu dicela, dihina dan difitnah. Tapi kini, terbukti bahwa orang itu justru telah menunjukkan betapa di bawah kepimpinannya umat Islam di Indonesia mewujud sebagai Islam yang damai, sejuk dan Rahmatan lil Alamin,” katanya.

Jusuf Hamka meyakini kehadiran Habib Rizieq yang memimpin gerakan Bela Islam tidaklah datang secara tiba-tiba.

“Habib Rizieq hadir dan didaulat menjadi pemimpin umat pastilah atas kehendak Allah SWT. Sebagai ulama beliau memang dianugerahi kharisma untuk memimpin umat dengan baik, adil, damai dan sejuk,” katanya.

Ditambahkannya, setiap orang yang cerdas dan beriman pasti akan mengerti bahwa munculnya sosok Habib Rizieq yang memimpin umat dalam membela agamanya merupakan salah satu tanda kebesaran Allah SWT.

“Karena itulah saya mengajak umat Islam untuk bersama-sama mendoakan Habib Rizieq agar selalu diberikan kekuatan, keselamatan, kesehatan dan panjang umur sehingga ia bisa memimpin gerakan untuk memperbaiki bangsa ini demi mensejahterakan rakyat,” katanya.

Jusuf juga meminta agar para preman politik yang disebutnya sebagai Brutus Brutus politik, mendapat hidayah dari Allah SWT hingga mampu membuka mata dan hatinya.

“Kita doakan agar para Brutus politik itu sadar dan tidak terus menerus dibutakan mata dan telinganya,” ujar Jusuf Hamka.

Sebab, tambah Jusuf Hamka, mungkin saja para preman itu tidak tau bahwa perbuatan mereka yang merekayasa dan mendzolimi orang-orang yang membela agama Allah, hukumnya sangat berat. \

“Cepat atau lambat, laknatullah akan menimpa mereka,” katanya.

Karena itu Jusuf Hamka meminta agar pihak-pihak yang terus mencari celah untuk mendzolimi Habib Rizieq, segera sadar dan tidak meneruskan perbuatannya.

“Apalagi jika orang itu mengaku beragama Islam. Jika mereka tetap melakukan semua rekayasa itu, berarti mereka memungkiri karunia yang telah diturunkan Allah SWT pada bangsa dan negara ini. Dan kalau rekayasa itu kita biarkan, saya khawatir azab Allah akan menimpa bangsa kita,” katanya.

Jusuf Hamka menambahkan, jika pendzoliman itu terus dilakukan, umat Islam pasti juga tidak tinggal diam.

“Sebab, akankah umat Islam membiarkan ulama besar yang pernah memimpin Sholat Jum’at akbar dengan jumlah jama’ah terbesar di dunia itu didzolimi? Apakah umat Islam akan berdiam diri terhadap setiap rekayasa untuk mendzolimi hamba Allah tersebut?” tanya Jusuf Hamka.

“Saya pastikan, umat Islam tidak akan membiarkan hal itu terjadi,” ujar Jusuf Hamka lagi. Umat Islam, tambahnya, pasti akan melakukan gerakan lebih besar untuk membela ulamanya dari perbuatan dzolim Brutus-Brutus politik itu.

Karena itu, Jusuf Hamka meminta pemerintah untuk cerdas membaca tanda-tanda zaman itu agar tidak terjadi konflik horizontal di negeri ini. Sedangkan kepada para preman-preman politik itu, Jusuf mewanti-wanti agar mereka berhati-hati karena saat ini umat Islam sudah sangat sabar meskipun terus didzolimi dengan segala macam bentuk rekayasa dan fitnah yang keji.

“Jangan sampai backfire karena umat Islam habis kesabarannya,” ujarnya.

“Tapi saya selalu berdoa, semoga Allah SWT senantiasa memberikan rasa sabar kepada umat Islam Indonesia sehingga tidak terjadi civil war. Saya juga selalu berdoa semoga Allah SWT membukakan pintu hati pemimpin-pemimpin negeri ini hingga mereka mau mengadakan rekonsiliasi untuk berdamai dengan para pemimpin umat Islam. Semata-mata karena saya berharap negeri ini mendapat berkah dan bisa benar-benar menjadi negara yang baldatun toyyibatun warabbun ghafur,” tegasnya.

Sumber: Repelita
Baca juga :