โ๐๐๐ฃ๐ ๐๐๐ง๐๐ ๐ฝ๐ช๐ ๐๐ฃ ๐๐๐ ๐๐๐๐ง ๐๐๐ข๐โ
Yang pergi hari ini,
Bukan hanya tubuh,
Bukan hanya suara di atas mimbar.
Tapi satu jiwa yang memilih tegak,
Di saat banyak memilih diam demi aman.
Kami bersaksi,
Ia bukan selebritas dakwah yang mengejar sorotan,
Tapi pembakar kesadaran,
Yang tak takut arus, tak tunduk pada ragu.
Ia tak selalu ramah,
karena luka umat ini tidak bisa dibalut dengan senyum palsu.
Ia tak selalu manis,
karena kebenaran seringkali pahit bagi lidah yang biasa menjilat kekuasaan.
Yang kami kenal adalah seorang mujahid,
yang menolak tunduk pada dunia,
Kami pernah bertemu banyak "aktivis",
yang saat lengah menjual prinsip demi jabatan.
Kami pernah mendengar banyak "pendakwah",
yang lisan dan langkahnya dibuat-buat demi panggung.
Tapi beliau,
beliau adalah pengecualian dalam zaman penuh kamuflase.
Wafatnya bukan berita,
tapi pesan dari langit:
bahwa ๐ผ๐๐๐ผ๐ผ๐ angkat hamba-hamba-Nya tepat pada waktunya.
Bukan karena tua,
bukan karena lemah,
tapi karena tugasnya sudah genap.
Ia pergi setelah khutbah Jumat.
Seolah ingin berkata:
โTelah kusampaikan.
Kini saatnya aku pulang.โ
Dan kami tahu,
yang seperti ini tak pernah benar-benar mati.
Namanya mungkin dilupakan media,
tapi ditulis di langit dengan tinta ๐๐จ๐ฉ๐๐ฆ๐๐ข๐๐.
Ustadz Yahya bukan pendakwah yang lembut disukai semua kalangan. Tapi ia bukan pula pengekor arus yang menjual agama demi panggung. Ia berjalan dengan gayanya sendiriโkeras, tegas, lantang. Tapi di balik itu, ada prinsip yang tak goyah. Keberpihakannya jelas. Keyakinannya kokoh. Ia bicara bukan demi disukai manusia, tapi demi didengar langit.
Karena sejatinya, banyak yang dikenal sebagai daโi, tapi hanya di dunia.
Ada yang menyandang jubah ulama, tapi niatnya untuk memanen tepuk tangan.
Ada pula yang dielu-elukan umat, tapi keluarganya sendiri tak pernah mencium aroma ๐๐ช๐ง'๐๐ฃ dari hidupnya.
Namun aku menyaksikan, ada juga para mujahid yang hidupnya seperti senyap.
Yang keluarganya rutin bangun malam bertahajjud, bukan karena diminta kamera,
tapi karena memang rindu bercakap dengan ๐๐๐๐-๐ฃ๐ฎ๐.
Yang diskusi mereka bukan soal rating dakwah, tapi bagaimana menjadi tamu paling indah di hadapan ๐ผ๐๐๐ผ๐ผ๐ kelak.
Dan aku yakin, Ustadz Yahya adalah bagian dari orang-orang seperti ituโyang kita tak akan pernah tahu penuh apa amalnya, tapi cukup kita lihat jejaknya yang tak pernah goyah.
Hari ini, ketika banyak topeng terbuka, ๐ผ๐๐๐ผ๐ผ๐ menunjukkan siapa yang benar-benar tulus dan siapa yang sekadar menumpang nama.
Ada yang dipuja saat hidup, tapi ditinggalkan saat mati.
Tapi ada yang seperti beliauโyang tetap diperbincangkan dengan cinta dan doa meski tubuhnya telah tiada.
Kami bersaksi bahwa engkau telah menunaikan amanah, Ustadz.
Engkau telah menyampaikanโdengan segala tenaga dan cara yang engkau mampu.
Engkau tidak tinggal diam ketika umat dilemahkan.
Engkau tidak lari ketika kebenaran harus dibela.
Selamat jalan, mujahid...
Di jalan ini, tak semua nama akan dikenang.
Tapi mereka yang jujur kpd ๐ผ๐๐๐ผ๐ผ๐โakan selalu abadi di sisi ๐ผ๐๐๐ผ๐ผ๐.
Sebagaimana terdapat dalam sebuah Hadits pendek :
ุฅููู ุชูุตูุฏููู ุงูููููู ููุตูุฏููููู
"Jika engkau jujur kepada ๐ผ๐๐๐ผ๐ผ๐, niscaya ๐ผ๐๐๐ผ๐ผ๐ akan jujur kepadamu."
(HR.An-Nasai)
๐๐๐ช๐ฃ๐ ๐๐ค๐ฉ๐, 10 ๐ฟ๐ฏ๐ช๐ก๐๐๐๐๐๐ 1446 ๐
๐ผ๐๐ช ๐๐๐ฏ๐๐ค๐ข๐๐
***
SEMPAT ROADSHOW BERSAMA SANG USTADZ TAHUN 2019
Saya memiliki kenangan bersamanya saat keliling Lampung Roadshow safari dakwah Tahun 2019, bersama kawan-kawan FPI, KOKAM, Muhammadiyah, dll.
Masya Allah....beliau memang memiliki prinsip yang tegas dalam dakwah dan beramar ma'ruf nahi Munkar, tidak gentar dan tidak mengenal rasa takut, siapapun yang beliau anggap dzalim dan merugikan ummat akan beliau bongkar dan beliau ungkap di muka publik.
Semoga Allah terima amal ibadahnya. Aamiin...
(Ridwan)