Dari Kandang Ayam Menuju Istana, Kesetiaan Istri Presiden Suriah

[PORTAL-ISLAM.ID]  Dibalik lelaki hebat senantiasa ada wanita hebat disampingnya, begitulah kiranya yang dapat digambarkan tentang sosok Istri Presiden Suriah Ahmad al Sharaa, Latifa al-Droubi (لَطيْفةُ الدُّروبيِّ).

Dalam penuturannya saat pertemuan dengan tokoh-tokoh perempuan di Istana Rakyat (Istana Kepresidenan) dalam momen Idul Adha kemarin, Ahmad al Sharaa mengatakan bahwa sosok sang Istri rela hidup dalam fase sulit dan menegangkan dengan hidup bersama sang suami yang kepalanya dihargai $10 Juta USD oleh Amerika.

"Dia tinggal bersamaku berpindah-pindah di 49 tempat yang berbeda dalam beberapa tahun (selama masa revolusi). Kami pernah tinggal di tempat-tempat yang sangat sulit. Ia rela tinggal bersamaku di gua-gua, di kandang ayam yang kami sulap jadi tempat tinggal, dan di banyak tempat yang tidak layak dihuni," tutur Ahmad Al-Sharaa.

Perjalanan rumah tangga mereka penuh dengan ujian dan tantangan, tapi hal itu tak sedikitpun membuat sang istri meninggalkan perjuangan sang Suami.

"Ia sering mengatakan, 'Hal paling sedikit yang bisa saya lakukan adalah menemuimu dengan senyuman dan tetap berada di dekatmu'," ujar Ahmad Al-Sharaa.
Presiden Suriah Ahmad Al-Sharaa menceritakan ini dihadapan para perwakilan kaum wanita dari provinsi-provinsi Suriah yang diundang ke Istana Rakyat (Istana Kepresidenan) untuk menegaskan betapa besar peran kaum wanita dalam membangun peradaban, dari fase revolusi hingga fase pembangunan kembali negara Suriah.

"Dan aku berharap peran kaum wanita akan menjadi peran yang mendasar dan tak tergantikan dalam perjalanan ini," ujar Ahmad Al-Sharaa.

Profil Ibu Negara Suriah

Latifa al-Droubi adalah Ibu Negara Suriah, yang memangku jabatan tersebut sejak 2025 sebagai istri Ahmed al-Sharaa, yang diangkat sebagai presiden untuk masa transisi di negara tersebut setelah jatuhnya rezim Assad pada bulan Desember 2024. 

Latifa al-Droubi lahir pada tahun 1984 di Al-Qaryatayn, sebuah kota pedesaan di Kegubernuran Homs, Suriah. Ia meraih gelar Master dalam bahasa dan sastra Arab. 

Kakeknya, Aladdin al-Droubi, menjabat sebagai perdana menteri Suriah dari 26 Juli hingga dibunuh pada 21 Agustus 1920, juga merupakan dokter pribadi Sultan Ottoman Abdul Hamid II. Keluarganya mencakup tokoh-tokoh agama terkenal, seperti Sheikh Abdul Ghaffar al-Droubi, seorang qari Al-Quran terkenal dari Suriah yang meninggal di Jeddah, Arab Saudi pada tahun 2009. 

Al-Droubi bertemu Ahmed al-Sharaa saat mereka berdua belajar di Universitas Damaskus. Mereka menikah pada tahun 2012. Pasangan itu memiliki tiga orang anak. 

[Video]
Baca juga :