KISAH MOBIL PAJERO YANG DISEDEKAHKAN
Oleh: Jonru Ginting
Saat memutuskan untuk beli mobil Pajero, pastikan penghasilan bulananmu minimal 30 juta perbulan. Lebih baik lagi 50 juta ke atas.
Jangan seperti pengalaman saya kemarin. Penghasilan bulanan baru sekitar 5 jutaan, tapi "terpaksa" beli Pajero Cash. Akibatnya: terjadilah boncos. Saya terpaksa berutang hingga 60 juta, padahal saya aslinya tak suka berutang. Padahal katanya ini bisnis solusi utang.
"Penghasilan cuma 5 jutaan, kok berani beli Pajero Cash?"
Nah, itu masalahnya. Di atas saya pakai kata "terpaksa" dalam tanda kutip, kan? Artinya, saya memang SEPERTI dipaksa untuk beli Pajero, melalu marketing plan perusahaan (waktu masih di MLM PT B*st -red) yang bernama POIN PROMO. Demi tujuan marketing. "Simbol bahwa kita sudah sukses. Bukti bahwa bisnisnya bagus dan luar biasa."
Dan karena dapat mobilnya saat poin promo, maka BPKB ditahan sampai poin asli tercapai. Jika kita butuh uang dan ingin jual mobil tersebut, maaf tidak bisa karena BPKB tak bisa diambil.
Repot banget, kan? Itulah yang kemarin saya alami, dan terus terang itu membuat saya stress selama dua tahun lebih. Sungguh menjadi BEBAN MENTAL yang sangat berat, ketika kita punya mobil Pajero, tapi tak punya uang untuk beli solar!!!
Sejujurnya, mungkin hanya saya yang berani speak up seperti ini. Banyak mitra yang bernasib sama seperti saya (saya tahunya karena mereka curhat ke saya). Tapi mereka tak berani bicara. Karena gengsi, takut ketahuan tak punya uang. Takut ketahuan jika selama ini hanya pura-pura kaya.
Saya berani bicara seperti ini, bukan dalam rangka menjelek-jelekkan siapapun. Tujuan saya untuk EDUKASI bagi Sahabat Sekalian yang ingin menjalankan bisnis. Juga sebagai KRITIK MEMBANGUN bagi perusahaan tersebut.
Saya tahu, perusahaan tersebut sangat baik, ingin membantu banyak orang. Tapi menurut saya, caranya harus diperbaiki.
Menurut saya, poin promo sebaiknya ditiadakan saja, agar tak perlu ada penahanan BKPB. Biarkan si mitra bebas memilih, mau beli mobil atau tidak.
Toh berdasarkan pengalaman saya, pamer-pamer Pajero tidak terlalu berpengaruh terhadap omset, kok. Justru omset saya turun drastis setelah beli Pajero Cash.
"Lha, penghasilan Bang Jonru sedikit karena mitra tidak aktif. Mitra tidak aktif karena kurang pembinaan. Berarti pak Jonru tidak membina mitra? Artinya salah sendiri, dong! Jangan salahkan perusahaannya!"
Ya, mungkin ada faktor kesalahan saya juga. Saya juga sudah intropeksi diri, kok.
Tapi coba baca penjelasan di atas baik-baik. Baca frase "seperti dipaksa untuk beli mobil" dengan sebaik-baiknya. Lalu tanyakan pada hati nuranimu: Ini salah siapa?
Tentu kesalahan seperti ini berada pada MARKETING PLAN perusahaan, kan? Perusahaan yang seperti memaksa para mitranya untuk punya mobil, padahal saat itu penghasilan bulanan si mitra belum layak untuk punya mobil.
Semoga apa yang saya tulis ini bermanfaat, semoga hati nurani saya bebas dari niat untuk menjelek-jelekkan. Semoga niat saya tetap lurus demi edukasi belaka. Dan mohon maaf jika ada yang tidak berkenan.
NB:
(1) Terus terang, sekarang saya merasa malu pada diri sendiri saat melihat foto terlampir. Kok dulu saya senorak ini, ya? Hehehe....
(2) Sekarang saya sedang tidak punya mobil, sebab mobil Pajero tersebut sudah "dijual" dengan cara AJAIB.
Ceritanya sangat panjang. Namun singkatnya begini:
Mobil tersebut awalnya saya sedekahkan lewat owner perusahaan tersebut, dengan niat hanya meminta pertolongan Allah. Saya sedekahkan dengan niat agar Allah segera mengakhiri kesulitan keuangan yang saya alami.
Saya tidak mengharap balasan dan pertolongan apapun dari manusia. Saya ikhlas dan tawakkal saja.
Dan secara ajaib, pak owner memberikan saya uang 150 juta. Alhamdulillah... Artinya beliau orangnya sangat baik, lho. Walau sudah keluar dari perusahaan tersebut, saya masih sangat mengagumi pribadi beliau yang luar biasa.
Anda mungkin bertanya, kok cuma dikasih 150 juta untuk mobil Pajero?
Begini Teman: Sejak awal niat saya kan sedekah. Jika saya menawar harganya, itu artinya niat saya sudah berubah, kan?
Saya tidak ingin mengubah niat sedekah tersebut. Uang 150 juta itu saya anggap sebagai hadiah. Jadi tak ada yang perlu dipermasalahkan.
(fb)