Walaupun Indonesia katanya negara dengan jumlah muslim yang terbesar kedua di dunia, tapi...

Walaupun Indonesia katanya negara dengan jumlah muslim yang terbesar kedua di dunia, tapi tantangan dakwah di Indonesia itu terkadang malah lebih keras dibandingkan dengan negara yang musliminnya tidak sebanyak di sini.
Karena di sini, yang sering menjadi musuh dakwah adalah orang yang masih mengaku Islam. Ketika berdakwah, mereka nyinyir mabok agama. Berjenggot dikatain kambing, bercadar dijuluki ninja, bergamis disebut kadrun. Siapa yang bilang? Justru banyak di antara mereka yang di KTP-nya masih tertera Islam.

Buka lowongan kerja dengan syarat menutup aurat, shalat 5 waktu, dan tidak merokok saja dianggap radikal, dituduh ekstrimis, dijuluki wahhabi, dan sederet nyinyiran lainnya.

Bahkan, ketika ada seorang non muslim masuk Islam, bukannya ditolong agar kuat keislamannya, malah dicaci, difitnah, disuuzhanni. Katanya sekadar cari konten, katanya supaya lebih banyak dapat endorse, katanya supaya lebih gampang jual agama, sampai-sampai mualaf yang ingin meninggalkan masa lalunya malah justru selalu diolok-olok dan diingatkan dengan masa lalunya yang kelam.

Siapa yang melakukan semua itu? Sayangnya banyak di antara mereka yang di KTP nya masih tertera Islam. Lucunya katanya Indonesia negeri yang religius. Religius dari mana? Muslimin di Indonesia bahkan masih banyak yang tidak shalat 5 waktu, tidak bisa baca Al-Quran, tidak puasa di bulan Ramadhan, tidak menutup aurat di tempat umum, berzina, mabuk-mabukan, judi online, dan tentu korupsi. Semuanya bahkan tidak jarang dilakukan terang-terangan. 
Ironi negeri mayoritas muslim.

(Muhammad Laili Al-Fadhli)

Baca juga :