Untuk Mereka yang Terus Mencela HAMAS

Untuk Mereka yang Terus Mencela HAMAS

Oleh: Sam Waskito

Bismillah:

Sebagai sesama Muslim, ketika melihat saudara dalam kesusahan karena sedang berjuang hidup-mati mempertahankan kehidupan, harusnya kita EMPATI ya, peduli, membantu. Minimal tidak berkata-kata buruk ke mereka.

Tapi aneh, tidak hanya di Indonesia, di Timur Tengah, di Saudi, di Mesir, banyak orang menyerang HAMAS lewat media sosial, dengan mengumbar aib-aib mereka, memfitnah, bahkan membuat kebohongan. Sebegitu bencinya mereka ke HAMAS sampai kehilangan nalar sehat dan sportivitas.

Berikut ini adalah beberapa POIN yang harus mereka sadari ketika menyerang HAMAS:

1. HAMAS sedang berjuang menghadapi kufar penjajah (Zionis Yahudi), bukan sedang menghadapi sesama Muslim, juga bukan menghadapi kaum Ahli Bid'ah. Dalam istilah Syariat, mereka sedang hadapi KAFIR HARBI.

2. HAMAS juga sedang berperang untuk meraih KEMERDEKAAN negerinya. Sejak 1948 sampai saat ini, negeri Palestina belum merdeka, alias MASIH DIJAJAH oleh kufar Zionis Yahudi.

3. Secara Syariat, HAMAS BOLEH menyerang musuhnya kapan saja, tidak terbatas pada 7 Oktober, atau sebelumnya, atau sesudahnya. Karena serangan mereka itu bersifat JIHAD DIFA'I (berperang untuk membela diri). Bagi kaum laki-laki dewasa di Palestina, Muslim, sehat akal, mampu secara fisik dan mental, berlaku hukum FARDHU 'AIN untuk melawan penjajah negerinya.

4. Rata-rata para ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah sejak zaman dulu sampai saat ini mendukung Jihad melawan kaum kufar penjajah. Itu berlaku sejak perang Mu'tah melawan Romawi, di zaman Rasulullah SAW, saat perang Yarmuk melawan Romawi di zaman Khalifah Umar RA, saat perang Salib di zaman Shalahuddin Ayyubi, saat perang 'Ainun Jalut di zaman Saifuddin Quthuz Mamluk, saat perang kemerdekaan di Libya, Indonesia, dan sebagainya.

5. Sebagai orang yang tinggal di negeri Indonesia, pasti kita sangat ingat sejarah perjuangan rakyat Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Nama-nama seperti Pangeran Diponegoro, Imam Bonjol, Tengku Umar, Panglima Soedirman, Bung Tomo, dan lain-lain tentu tidak asing lagi. Posisi HAMAS di Gaza saat ini adalah serupa dengan para pejuang Indonesia di masa itu. Sama-sama berjuang membebaskan negeri dari kaum penjajah asing.

6. HAMAS berhak melawan Zionis Yahudi kapan saja, karena wilayah mereka di Gaza, telah diblokir oleh Zionis, dari darat, laut, udara, sejak tahun 2006 sampai saat ini. Akibat blokir itu susah bagi rakyat Gaza untuk terhubung ke wilayah luar. Hingga untuk bantuan makanan dan kesehatan saja, susah diterima.

7. Kalau kita tidak suka atau tidak setuju dengan perjuangan HAMAS, itu hak setiap orang. Tetapi tidak boleh memfitnah, mencela, menyudutkan, atau menyebarkan tuduhan-tuduhan bohong kepada HAMAS. Karena sedang melaksanakan dua hal:
a. Berjuang membebaskan negerinya dari penjajahan kufar Zionis
b. Melaksanakan hukum FARDHU 'AIN untuk membela diri dan kehidupan mereka.

8. Ingat satu hal, konflik Palestina bukan dimulai sejak 7 Oktober 2023, tetapi sejak tahun 1930 ketika eksodus Yahudi mulai masuk Palestina, di bawah persetujuan Deklarasi Balfour. Konflik semakin jelas ketika berdiri negara Israel pada 14 Mei 1948. Orang yang melepaskan dari konteks sejarah, mereka tidak beroleh pandangan yang benar tentang perjuangan di Palestina.

9. Segala bentuk serangan opini, tuduhan, fitnah, nyinyir, provokasi, dan lain-lain yang diarahkan ke HAMAS (dan gerakan perlawanan Palestina), punya konsekuensi berat.
- SATU, berarti kaum penyerang sedang melawan perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina. Mereka secara langsung atau tidak, berada satu barisan dengan LAWAN HAMAS yaitu Zionis Yahudi.
- DUA, berarti kaum penyerang sedang melawan ibadah kaum Muslimin yang sedang menjalankan hukum FARDHU 'AIN. Dengan demikian, mereka sedang melawan hamba-hamba Allah yang melaksanakan kewajiban Syariat.

10. Seperti pesan Rasulullah SAW, "Fal yaqul khoiron au liyasmut" (bicaralah yang baik, atau kalau tak bisa, cukup diam saja). Jaga lisan dan tulisan, jangan sampai kelak menjadi bahan bakar api neraka. Nas'alullah al 'afiyah.

HAMAS bukan kaum suci dari dosa dan kesalahan. Pasti ada saja kekurangannya. Tapi sangat tidak FAIR ketika terus menyerang HAMAS, tetapi tidak mau tahu LATAR BELAKANG berlakunya perjuangan mereka. Sikap semacam itu merupakan indikasi kemunafikan, seperti yang digambarkan dalam Surat At-Taubah.

ٱلْمُنَٰفِقُونَ وَٱلْمُنَٰفِقَٰتُ بَعْضُهُم مِّنۢ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِٱلْمُنكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ ۚ نَسُوا۟ ٱللَّهَ فَنَسِيَهُمْ ۗ إِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ

"Kaum munafik laki-laki dan wanita, sebagian mereka bagian dari sebagian yang lain. Mereka menyuruh berbuat munkar (misalnya menyerah kepada musuh) dan mencegah berbuat makruf (misalnya berjihad di jalan Allah) dan mereka genggam tangan-tangannya (bersikap pelit); mereka melupakan Allah dan Allah pun melupakan mereka. Sesungguhnya kaum munafik adalah kaum fasik juga." [Surat At-Taubah 67]

Demikian, semoga bermanfaat. Amiin Allahumma amiin.

Agar memiliki SIKAP KUAT dalam mendukung perjuangan Muslimin di Ghaza, baca buku ini:

"Perang Ghaza dan Runtuhnya Tirani Zionis"


Baca juga :