[PORTAL-ISLAM.ID] Rismon Hasiholan Sianipar, Alumni Fakultas Teknologi Universitas Gajah Mada (UGM) yang kini dikenal sebagai ahli forensik digital, meyakini 100 miliar persen ijazah Jokowi UGM palsu.
Rismon Hasiholan Sianipar ini bukan orang sembarangan, dia pernah jadi ahli forensik dalam kasus Jessica Wongso.
Pria keturunan Batak ini menyabet gelar Master fo Engineering (S2) dan Doctor fo Engineering (S3) di Universitas Yamaguchi Jepang
Rismon Hasiholan Sianipar, meyakini bahwa ijazah S1 Kehutanan Presiden RI ke-7 Joko Widodo alias Jokowi yang diterbitkan UGM pada tahun 1985 palsu.
“100 miliar persen palsu,” katanya seperti dikutip dari video berjudul “Ijazah Palsu Joko Widodo Berdasarkan Analiaa Jenis Font dan Operating System”.
Rismon meyakini bahwa ijazah Jokowi palsu berdasarkan dua aspek, yakni font (jenis huruf) pada ijazah itu dan nomor seri pada ijazah yang hanya berupa foto copy itu, yang menurut dia janggal.
Menurut Rismon, jenis font yang digunakan pada ijazah Jokowi menggunakan jenis huruf Times New Romans.
Menurut dia, jenis huruf itu tidak mungkin sudah ada pada tanggal 5 November 1985 saat ijazah Jokowi itu diterbitkan UGM.
“Karena Window OS versi 1.01 dirilis 20 November 1985 atau 15 hari setelah ijazah Jokowi itu diterbitkan UGM. Sedang Windows versi 3.1 (di mana font Times New Romans difungsikan) dirilis pada tanggal 6 April 1992. Konfirm ijazah ini palsu,” katanya.
Rismon juga membandingkan copy ijazah Jokowi dengan ijazah seorang alumni UGM yang lain yang bernama Bambang Nurcahyo Prastowo, di mana sementara ijazah Jokowi menggunakan jenis font Times New Romans, sementara ijazah Bambang, menurut Rismon, merupakan font standar dari komputer yang masih menggunakan DOS (Disk Operating System).
SIMAK SELENGKAPNYA VIDEO
[Video]