Acara dialog FTA bukan sekedar pembubaran TAPI "penyanderaan" :
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) September 30, 2024
1) pintu hrs dikunci
2) tdk boleh diskusi
3) AC "dimatikan"
4) makan hrs dipercepat dan waktu makan hanya 10 menit
5) perusuh minta masuk utk foto/rekam kita makan.
Semua permintaan perusuh tsb melalui petugas. pic.twitter.com/etGDHda6g5
Ini kejadian saat kami "terkunci" di dalam ruangan dg diminta makan buru-buru dg alasan perusuh minta kami bubar.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) September 29, 2024
Aneh banget kejadian kemarin, aparat meminta kami penuhi semua permintaan perusuh padahal perusuh yg salah.
Sebaiknya Kapolri pak @ListyoSigitP siapa yg perintah mrk https://t.co/AceA2z6HI0
Saya ada di lokasi dan menyaksikan langsung bagaimana aparat "membela" perusuh :
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) September 29, 2024
1) mrk dibiarkan masuk
2) mrk merusak tapi tdk dihalangi
3) mrk cium tangan, berpelukan, saling berterima kasih stlh kami dipersekusi
4) berkali-kali kita diminta bubar-bkn pendemo yg dilarang https://t.co/Y2sztY72R9
Sedih, Kapolsek di Ibu Kota tdk tahu hukum.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) September 29, 2024
Mana ada aturan diskusi di tempat tertutup seperti hotel memerlukan izin atau pemberitahuan ke polisi ?
Pernyataan ini memalukan !!!! https://t.co/MGmdt9a0Em