Soal: "Rasanya Allah tidak memaafkanku karena begitu banyaknya dosa yang telah kuperbuat".
Syekh Ali Jum`ah hafizhahullah menjawab:
Allah itu "Ghaffuur" (Maha Pengampun), "Ghaafir" (Pengampun), "Ghaffaar" (Yang Maha Sangat Pengampun), "Ghaafir adz-dzanbi" (Mengampuni dosa) dan "Qaabil at-tawbi" (Menerima taubat)..
Dalam hadits al-Qudsi:
يا ابنَ آدمَ ! لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الأرضِ خطَايا ثُمَّ لَقِيْتَني لاتُشْرِكْ بِيْ شَيْئًَا لأتيْتُكَ بِقِرَابِها مَغْفِرَةً
"Wahai anak Adam seandainya engkau menghadap kepada–Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi kemudian engkau berjumpa dengan–Ku dalam keadaan tidak menyekutukanKu dengan sesuatu apapun, niscaya Aku akan mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” (HR. At Tirmidzi, dan dia berkata bahwa hadits ini hasan shahih)
Tanah bumi itu kayak apa?
Coba aja tanya ahli geologi berapa luas bumi.. lalu kalikan berapa lapis kali berapa meter lapisan itu.... jadi berapa atom dari tanah itu...
Jumlahnya beberapa kali trilion...
Hitung sekarang berapa umurmu... berapa jam hidupmu... berapi detik kamu hidup...
Jumlah itu kalikan dengan jumlah trilion atom di tanah itu..
Tidak mungkin seseorang bisa menantang Allah untuk melakukan dosa sebanyak itu, meskipun hidup 1000 tahun... karena zaman tidak mendukungnya..
Misalnya seseorang berniat untuk melakukan dosa dalam setiap detik umurnya... tapi akhirnya pun tidak sanggup memenuhi jumlah sepersepuluh dari jumlah tanah bumi."
Lanjutan soal: "Seandainya Allah Mengampuni dosa; aku tidak mengira Dia Mengampuni semua orang."
Syekh Ali menjawab: "Urusan Allah itu sangat mudah hanya dengan Mengatakan "Kun" (jadilah); maka ada; antara hurup "kaaf" & "nuun". (dalam 2 huruf di kalimat "kun").
لَوْ أَنَّ بني آدم وقفوا فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُونِي فَأَعْطَيْتُ كُلَّ إِنْسَانٍ مَسْأَلَتَهُ ، مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِي إِلَّا كَمَا يَنْقُصُ الْمِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ
"Seandainya semua anak Adam berdiri dalam satu tempat dan setiap orang meminta-Ku, dan Ku berikan semua manusia apa yang dimintanya; maka semua itu tidak mengurangi apa yang ada padaku-Ku kecuali seperti air yang terangkat oleh jarum ketika dimasukkan ke lautan". (hadits serupa diriwayatkan al-Imam Muslim di kitab shahih beliau)
Ketahuilah bahwa Tuhan kita itu "Waasi`" (Yang Maha Luas) sementara kamu tidak ada apa-apanya... seperti tiada..
Jadi karena kamu bukan apa-apa dan Tuhanmu al-Waasi`.. jadi berperilakulah terhormat di depan-Nya... jadilah orang baik".
(Hilma Rosyida Ahmad)