UNICEF: Sekitar 20.000 anak telah lahir sejak dimulainya perang di Gaza, dengan satu anak dilahirkan setiap 10 menit dalam perang ini

[PORTAL-ISLAM.ID]  UNICEF: Sekitar 20.000 anak telah lahir sejak dimulainya perang di Gaza, dengan satu anak dilahirkan setiap 10 menit dalam perang ini.

Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) melaporkan bahwa terdapat hampir 20.000 kelahiran sejak dimulainya pemboman Israel yang meluas di Jalur Gaza. Dia menekankan bahwa masalah kronis dalam mengakses bantuan menyebabkan operasi caesar dilakukan tanpa anestesi, sementara perempuan lain tidak dapat melahirkan anak mereka yang meninggal dalam kandungan karena tekanan berlebihan pada staf medis.

“Para ibu menghadapi tantangan yang tak terbayangkan dalam mengakses perawatan medis, nutrisi dan perlindungan yang tepat sebelum, selama dan setelah kelahiran,” kata Spesialis Komunikasi UNICEF Tess Ingram pada konferensi pers dua mingguan badan-badan PBB di Jenewa, Spesialis Komunikasi UNICEF Tess Ingram mengatakan melalui video dari Amman. Dia menambahkan, “Menjadi seorang ibu harus menjadi waktu untuk merayakannya. Di Gaza, ada anak lain yang lahir di neraka.”

Situasi di luar dugaan

Untuk membantu perempuan dan anak-anak yang paling rentan di Gaza, UNICEF telah memberikan susu formula dan suplemen nutrisi kepada ibu-ibu yang tidak dapat menyusui, serta pasokan medis untuk tim medis yang kewalahan, namun masih banyak lagi yang dibutuhkan.

Tess Ingram, yang baru saja kembali dari Gaza selatan, menjelaskan bahwa para pekerja di Rumah Sakit Emirat yang penuh sesak di Rafah harus mengeluarkan ibu dari rumah sakit “dalam waktu tiga jam setelah operasi caesar dilakukan,” sebuah situasi yang “di luar dugaan dan memerlukan tindakan segera.”

Dia menambahkan bahwa pemboman dan pengungsian yang sedang berlangsung “secara langsung berdampak pada anak-anak yang baru lahir, menyebabkan tingginya tingkat kekurangan gizi, masalah pertumbuhan, dan komplikasi kesehatan lainnya.” Pejabat PBB tersebut mengatakan bahwa diyakini sekitar 135.000 anak di bawah usia dua tahun saat ini berisiko mengalami kekurangan gizi akut, di tengah kondisi yang “tidak manusiawi” di tempat penampungan sementara, kekurangan gizi dan air yang tidak aman.

“Melihat bayi baru lahir menderita, sementara beberapa ibu meninggal karena kehabisan darah, seharusnya membuat kita terjaga di malam hari,” tambahnya. 

(Sumber: UN)
Baca juga :