Apa sebenarnya yang kamu perjuangkan? Jujurlah!

Apa sebenarnya yang kamu perjuangkan? Jujurlah! 

Akhir-akhir ini saya betul-betul heran melihat kenyataan, kenapa sampai segitunya? Orang-orang yang saya kira punya bashirah, hati bersih, akal cerdas, ilmu yang dalam dan wawasan yang luas, tapi kenapa dia punya pilihan keberpihakan seperti itu? 

Apakah pilihan keberpihakan saya yang salah? 

Sampai saat ini saya tidak merasa salah. Karena saya tidak punya kepentingan apa-apa yang bersifat pribadi. Kepentingan saya cuma satu, tegaknya kebenaran dan keadilan. 

Walaupun pilihan saya yang menang nantinya, seupilpun saya tidak akan berharap apa-apa kepadanya untuk diri pribadiku. Bahkan sekedar untuk bertemu melihat wajahnya secara langsungpun tidak ada keinginan sama sekali. Biarlah dia bekerja untuk kepentingan rakyat dan bangsa ini. 

Lalu apa yang membuat orang-orang yang saya kagumi itu berpihak ke lain orang? Apakah pandangan saya ini salah? Rasanya tidak, pandangan saya tulus, tidak ada kepentingan hawa nafsu. 

Lagian setelah melihat kenyataan yang terang benderang, orang yang saya unggulkan memang pantas untuk saya berpihak kepadanya. Sekalipun saya tidak memuja-mujanya, tidak mengeluk-elukkannya, apalagi sampai menyanjungnya bagaikan malaikat. Sorry! 

Tapi, orang yang berakal sehat saya kira akan mengakui kedalaman ilmunya, keluasan wawasannya, kesiapan mentalnya, penguasaannya terhadap apa yang harus dia kuasai. Pokoknya unsur yang wajib ada pada seorang pemimpin pada dirinya lah adanya dibandingkan pada diri yang lainnya. 

Tapi saya betul-betul heran, kenapa mereka-mereka itu malah meninggalkannya? Berpihak kepada yang tidak pantas. 

Dunia ini mamang penuh misteri. Tapi kita yakin tentang perkara yang tercantum di dalam salah satu do'a pembuka shalat malam:

اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرَائِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ اِهْدِنِى لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ تَهْدِى مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

Artinya: "Ya Allah, Rabbnya Jibril, Mikail dan Israfil. Wahai Pencipta langit dan bumi. Wahai Rabb yang mengetahui yang ghaib dan nyata. Engkau yang menjatuhkan hukum untuk memutuskan apa yang mereka pertentangkan. Tunjukkan lah aku pada kebenaran apa yang dipertentangkan dengan seizin dari-Mu. Sesungguhnya Engkau menunjukkan pada jalan yang lurus bagi orang yang Engkau kehendaki." (HR Muslim). 

Karena itu saatnya kita menentukan pilihan kepada yang kita yakini benar tanpa takut dan cemas kepada apapun selain kepada Allah. 

{ وَلَا یَخَافُونَ لَوۡمَةَ لَاۤىِٕمࣲۚ  }

Dan mereka tidak takut kepada celaan para pencela. [Surat Al-Ma'idah: 54]

Masih ada waktu untuk berpikir ulang sebelum segalanya terlambat. 

{ ثُمَّ إِنَّكُمۡ یَوۡمَ ٱلۡقِیَـٰمَةِ عِندَ رَبِّكُمۡ تَخۡتَصِمُونَ }

Kemudian sesungguhnya kamu pada hari Kiamat akan berbantah-bantahan di hadapan Tuhamu. [Surat Az-Zumar: 31]

(Ustadz Dr. Zulfi Akmal)
Baca juga :