IMAN YANG PALING MENGAGUMKAN

IMAN YANG PALING MENGAGUMKAN

๐Ÿ”ดJika Malaikat beriman, maka itu wajar karena mereka melihat sendiri kerajaan Allah di langit sana. Jadi tidak ada alasan apapun untuk kufur.

๐Ÿ”ดJika Para Nabi beriman, maka itu juga wajar. Karena mereka mendapatkan wahyu, diperlihatkan surga, diperlihatkan neraka, melihat malaikat dan banyak ayat-ayat Allah yang lain. Sulit untuk mengingkari ayat sejelas itu.

๐Ÿ”ดJika Para Sahabat Rasulullah ๏ทบ beriman, maka itu juga wajar. Karena mereka melihat dan bertemu sendiri dengan Rasulullah ๏ทบ, mendengar sendiri bagaimana Al-Qur’an yang ajaib dibacakan beliau, menyaksikan sendiri bagaimana kebenaran seluruh nubuat Al-Qur’an, melihat sendiri bagaimana bulan dibelah, menyaksikan sendiri bagaimana Rasulullah ๏ทบ memperbanyak makanan, melihat sendiri bagaimana air keluar dari jari-jari beliau dan banyak tanda-tanda qat’I lainnya. Akal normal juga pasti sulit mengingkari ayat sejelas itu.

๐Ÿ‘‰Yang ajaib dan paling menakjubkan adalah kaum yang tidak pernah bertemu Rasulullah ๏ทบ, tapi hanya kenal beliau dari dokumen tertulis, lalu menggunakan akalnya, lalu berfikir logis, lalu akhirnya menyimpulkan bahwa beliau memang secara pasti adalah utusan Allah dan mengimani seluruh ajaran yang beliau bawa.

Ini adalah iman yang paling mengagumkan dan layak mendapatkan penghargaan tinggi dari Allah.

Karena ujiannya lebih berat.

Rasulullah ๏ทบ bersabda, 

«ุฅِู†َّ ุฃَุนْุฌَุจَ ุงู„ْุฎَู„ْู‚ِ ุฅِู„َูŠَّ ุฅِูŠู…َุงู†ًุง ู„َู‚َูˆْู…ٌ ูŠَูƒُูˆู†ُูˆู†َ ุจَุนْุฏَูƒُู…ْ ‌ูŠَุฌِุฏُูˆู†َ ‌ุตُุญُูًุง ‌ูِูŠู‡َุง ูƒِุชَุงุจٌ ูŠُุคْู…ِู†ُูˆู†َ ุจِู…َุง ูِูŠู‡َุง». «ุฏู„ุงุฆู„ ุงู„ู†ุจูˆุฉ ู„ู„ุจูŠู‡ู‚ูŠ» (6/ 538)

“Sesungguhnya makhluk yang paling mengagumkan imannya bagiku adalah kaum yang akan datang sesudah kalian. Mereka mendapati suhuf yang di dalamnya ada kitab dan mereka mengimani isinya.” (Dalฤ’il al-Nubuwwah, jilid 6 hlm 538)

Riwayat ini telah dinilai hasan ligairihi oleh sebagian ahli hadis.

Semoga kita termasuk golongan mereka.

Oleh: Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R.Rozikin)
Dosen Universitas Brawijaya

Baca juga :