Omongannya kaya Kentut. Dulu, orang-orang ini, sangat menentang BLT, Bansos, dkk

Kentut

Dulu, orang-orang ini, sangat menentang BLT, Bansos, dkk,

Megawati, Jokowi. Sebelum tahun 2014, orang-orang ini koar-koar bilang: BLT tidak mendidik. Kamu masih ingat tidak? Atau lupa?

Waaah, dulu, Jokowi itu hebat sekali saat bicara: kasih usaha produktif, jangan bansos.

Hari ini,

2023, Indonesia belum pernah menyaksikan BLT, Bansos, dkk dihambur-hamburkan begitu mudahnya. Bahkan Kartu Pra Kerja, 50 trilyun, dihamburkan saja. Seolah itu benar-benar mau meningkatkan kualitas tenaga kerja, tapi sejatinya BLT dalam bentuk lain. Juga program kartu-kartu lain. 20 juta lebih penduduk Indonesia mengalami 'ketergantungan' atas dana-dana ini. Dulu, Jokowi menentangnya, hari ini, dia sendiri yg mendidik rakyat jadi begini. Pandemi jadi jurus sakti ngeles. Pandemi selesai, tetep dong, bansos, BLT, kartu pra kerja.

Saya sih tidak pernah keberatan ada bansos. Terserah. Yang saya sedih lihatnya adalah: apakah politisi di negeri ini masih punya kehormatan? Seriusan, mereka masih ingat tidak dengan pernyataan-pernyataan mereka dulu? Atau lupa?

Seperti kita kentut, lupa tuh, kapan kita kentut dll.

Yes! 2024 akan tiba. Hal-hal begini akan terulang lagi. Mereka-mereka saja sebenarnya yg berkuasa. Tukeran. Gantian. Anak, keluarga, dll.

Toh, jutaan rakyat di negeri ini memang mudah terpesona dengan amplop. Apalagi bansos, BLT, dll. Waah, senang betul deh dapat beginian. Lantas merasa puuuuaaas! Lupa, elit-elit sana dapat ribuan kali lebih banyak. Kamu gajinya 2-3 juta? Elit-elit sana, sekali raup, 1000-2000 kali dibanding kamu.

Terserahlah. Biarkan puluhan juta rakyat ketergantungan bansos. Karena mereka lumbung suara yg empuk. Rakyat yg kalau ditanya, puuuaaas 100% atas pemerintahan, lupa hidupnya yg begitu-begitu saja.

Yuk mari, teruslah bodoh, jangan pintar.

(By TERE LIYE)

Baca juga :