MUNDUR AJA RICK!!

MUNDUR AJA RICK!

By AZWAR SIREGAR

Bangunannya sih lumayan Megah. Maklum, Pelabuhan ini juga melayani rute Internasional. Khususnya ke Malaysia. 

Tapi karena jadwal Pelni yang molor (sekarang sudah lebih dari 12 jam), banyak Penumpang yang memilih tidur di Pelabuhan.

Jadilah Pelabuhan Tunon Taka lebih mirip Pasar Tradisional. Penuh sesak. Kotor. Dan serakan sampah dimana-mana. 

Lebih parahnya lagi, air di Gedung Pelabuhan mati semalaman.

Karena infonya Kapal berangkat pukul 5 dini hari, saya memutuskan Sholat Subuh di Pelabuhan. Naik ke Lantai dua, saya ke Toilet. 

Innalillahi, bau pesing menyebar kemana-mana. Baunya sudah mengalahkan toilet umum. Kamar Mandinya sih sudah lumayan modern. Pakai toilet duduk. Tidak kalah dengan Bandara.

Coba tebak apa yang saya temukan disemua toilet duduk itu? 

Ya, harta karun... saya mual dan muntah-muntah... 

Pelindo sebagai bagian dari Kementerian BUMN saya nilai pengelolaannya gagal total. PELNI yang juga merupakan bagian dari BUMN, tidak kalah miris nasibnya.

Selain jadwal yang amburadul dan dikelola jauh dari profesional, kondisi Kapal juga memprihatinkan. Cuma bagus diluar. Toiletnya banjir. 

Karena Kapal ini semua kelas ekonomi, saya pesannya kelas ekonomi juga. Lumayan ada tempat tidur dengan kasur busa. Tapi begitu saya naik, tempat tidur saya banyak sampah sisa nasi. Mungkin dari Penumpang yang baru turun.

Banyak juga tempat tidur yang kasur busanya lenyap. Konon diperjual-belikan. Yang jelas yang datang terakhir akan tidur tanpa kasur busa. 

Banyak juga penumpang yang memilih tidur dilorong jalan. Akibatnya jalan lorong sempit. Dan saya lihat semua seperti dibiarkan.

Jadi kalau Pelni ngga beres. Pelindo juga ngga beres. Apa kerjaan Erick Thohir yang beres?

Gitu kok mau maju Nyapres/Nyawapres kau, rick?

KENTUT!

(fb)
Baca juga :