HOT ISU: Deklarasi Koalisi Perubahan Terhambat Upaya Golkar Gabung Minta Jatah Cawapres

[PORTAL-ISLAM.ID]  Deklarasi Koalisi Perubahan dan Persatuan ditengarai terhambat oleh upaya Golkar yang ingin bergabung namun memiliki syarat tertentu.

Hal itu diungkap seorang netizen Erik Alamsyah yang mengatakan dalam akun twitter bahwa koalisi perubahan berusaha disusupi oleh Jokowi melalui Partai Golkar.

“Koalisi Perubahan sudah beres namun belum deklarasi karena terhalang skenario Jokowi,” tuturnya melalui akun twitter pribadinya yang dikutip tajukpolitik.com, Selasa (28/3/2023).

“Jokowi melalui Golkar ingin masuk koalisi perubahan. Namun Golkar mempunyai syarat jatah cawapres untuk Airlangga Hartarto,” ungkapnya.

“Koq aneh tamu malah minta jatah cawapres,” tukas Erik Alamsyah.

Seperti diketahui ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hadir di acara buka bersama atau bukber yang digelar Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Ikut hadir di acara itu, petinggi Koalisi Perubahan dari Demokrat dan PKS berikut calon presiden yang mereka usung, Anies Baswedan. Airlangga mengelak ketika disebut kehadirannya sebagai tanda bahwa Golkar masuk ke Koalisi Perubahan dan mendukung Anies.

Airlangga menyebut dirinya hadir di acara itu karena diundang oleh Surya Paloh. Ketika dikonfirmasi soal kemungkinan koalisi besar antara partai-partai ini, Airlangga menjawab diplomatis.

“Koalisi kan makin besar makin bagus,” kata dia.

Sebelumnya, kehadiran Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam acara buka puasa bersama yang digelar Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta Pusat pada Sabtu kemarin, 25 Maret 2023, menuai spekulasi. Kehadiran kedua partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) itu diduga sebagai sinyal bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Diketahui, Partai Golkar bersama PPP dan Partai Amanat Nasional (PAN) bermitra dalam KIB. Sementara Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bekerja sama dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) 2024.

Sinyal pertama datang dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat ditanya ihwal peluang KIB berkoalisi dengan Koalisi Perubahan. Airlangga mengatakan bahwa koalisi besar pasti menguntungkan Indonesia.

“Jadi kita tunggu tanggal mainnya,” kata Airlangga di NasDem Tower, Sabtu, 25 Maret 2023.

Usai berbuka puasa bersama, Airlangga bertemu Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh selama kurang lebih satu jam.

Airlangga hanya menjelaskan, mengingat ada faktor historis antara keduanya, maka mereka memutuskan untuk berbincang dan mengenang masa lalu. Sebelum ada NasDem, Paloh merupakan kader Partai Golkar.

“Jadi kita mengingat masa-masa indah dan ke depan berharap hubungan Partai NasDem dan Golkar selalu terjalin. Kebetulan Golkar sebagai salah satu partai paling tua tentu harus terbuka terhadap seluruh partai,” kata Airlangga.

PKS Ungkap Ada Ketum Parpol Mau Gabung Koalisi tapi Jadi Cawapres Anies

Nama calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi calon presiden (capres) Anies Baswedan di Koalisi Perubahan untuk Persatuan atau KPP masih banyak beredar di publik. 

PKS, salah satu parpol koalisi, mengungkapkan bahkan ada ketua umum (ketum) parpol yang ingin bergabung ke porosnya tetapi mensyaratkan jadi cawapres Anies.

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman mulanya mengatakan ada sejumlah nama cawapres potensial yang dijaring koalisinya. Menurutnya, dari PKS, NasDem, dan Demokrat memiliki nama usulan cawapres masing-masing.

"Ya kan sebetulnya nama-namanya sudah beredar. Ya jelas dari PKS ada Kang Aher. Dari Demokrat ada AHY. Dari NasDem ada Bu Khofifah. Bahkan juga sebelumnya ada Pak Andika. Kemudian ada juga Mbak Yenny, itu juga ada muncul," kata Sohibul usai pengumuman deklarasi piagam KPP di Sekretariat Perubahan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2023).

Sohibul pun membeberkan ada ketum parpol yang ingin jadi cawapres Anies. Dia membocorkan parpol itu merupakan parpol parlemen.

"Ya tentu sekarang ada beberapa pimpinan partai yang ingin merapat. Yang mereka kemudian mensyaratkan ketua umumnya ingin menjadi cawapres. Ketum parpol di luar kita. Jadi di luar tiga ini kan ada partai yang juga berkomunikasi. Mereka mengatakan siap bergabung tapi ingin jadi cawapres, kan ada juga," kata Sohibul.

"Iya dong, yang berkomunikasi parpol-parpol parlemen," imbuhnya.

Namun Sohibul enggan menyebutkan ketum parpol mana yang dimaksud. Lebih lanjut, dia mengatakan pihaknya menekankan urusan penentuan cawapres tetap memprioritaskan pertimbangan yang berkembang di internal koalisi.

"Nggak. Tebak-tebak aja," katanya.

"Tentu kan kita berikan pemahaman bahwa ini koalisi yang awal udah ada nih bertiga. Ya tentu saja yang jadi priority dalam hal pencawapresan ya tentu apa yang berkembang dari tim tiga ini," lanjutnya.

[Sumber: Tajukpolitik]
Baca juga :