Fixpoll Indonesia Beber Bakal Capres yang Habiskan Anggaran Ratusan Miliar Demi Pencitraan

[PORTAL-ISLAM.ID] Sejumlah tokoh mulai terang-terangan memoles diri jelang Pilpres 2024 mendatang.

Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia, Mohammad Anas mengungkapkan, ada beberapa figur yang menghabiskan ratusan miliar rupiah untuk pencitraan.

“Beberapa calon presiden hari ini sudah menghabiskan ratusan miliar rupiah hari ini untuk mensosialisasikan diri, membangun citra diri sebagai calon presiden atau wakil presiden,” ucapnya dalam kanal YouTube Catatan Jurnalis Sukriansyah, Sabtu (11/2/2023).

Hal itu kata dia bisa dilihat dari deklarasi dukungan masyarakat hingga kegiatan-kegiatan yang cukup besar.

“Indikasinya apa, sederhana. Kalau kita melihat deklarasi dukungan masyarakat di berbagai daerah begitu masif. Menghadirkan banyak massa, membuat panggung konser. Mengahdirkan artis-artis ibukota. Emangnya itu gratis, enggaklah,” ujarnya.

Kedua kata dia, setiap hari ada akun-akun tertentu yang memainkan sosial media untuk mengendorse figur tertentu.

“Kita sering lihat buka Facebook, buka instagram tiba-tiba ada akun tertentu yang mengiklankan calon presiden tertentu, mengiklankan kegiatan calon presiden tertentu tulisannya bersponsor berarti kan bayar. Kan nggak gratis. Belum lagi calon presiden hari ini atau mungkin calon presiden yang diendorse partai politik. Semua by budget ini menggerakkan tim,” jelasnya.

Dia mengakui, untuk bertarung di pilpres biayanya besar karena memang hari ini di Indonesia sudah memasuki uang namanya era politik industri.

“Bahwa seluruh kegiatan aktivitas industri kita itu konsekuensinya adalah pembiayaan politik yang biayanya itu cukup besar,” tandas Anas.

Diketahui, untuk posisi bakal capres, Anies Baswedan telah mendapatkan tiket dari Koalisi Perubahan, meskipun itu juga belum dideklarasikan secara resmi.

Untuk posisi bakal capres lain yang digadang-gadang selama ini sudah mengerucut beberapa nama seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Sejumlah survei selalu menempatkan ketiga nama itu di posisi tiga besar. 

(Sumber: Fajar)
Baca juga :