Apa buktinya Nikel yang merupakan kekayaan negara kita tidak memberikan keuntungan untuk bangsa dan negara?
Buktinya: kita saat ini masih cari hutangan untuk bernegara. Negara kita masih bergantung dengan Hutang. Bahkan makin meroket.
"Sepertinya @elonmusk paham bahwa sudah sekitar 80% nikel di Indonesia sudah diserahkan ke Asing/China sehingga tidak terlalu serius bangun pabrik baterei di Indonesia yg menggunakan nikel. Jika pabrik baterei mobil jadi dibangun di Indonesia maka yg paling menikmati adalah China (pemilik nikel)," ungkap mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu di akun twitternya @msaid_didu, Rabu (11/5/2022).
SIMAK VIDEO...
Nikel di keduk habis habisan buat memperkaya Tiongkok jadi raja batre dunia ulahl pejabat yg memberi karpet merah, tanpa memberikan keuntungan pada bangsa ini ,buktinya masih hutang sana sini cari pinjaman..!
— 🇮🇩7464H4T1✍🇮🇩 (@H4T14K4LN4L42) May 9, 2022
Mau ngeles....! pic.twitter.com/goZJVJD7Bz
Speertinya @elonmusk paham bhw sdh sktr 80% nikel di Indonesia sdh diserahkan ke Asing/China shg tdk terlalu serius bangun pabrik baterei di Indonesia yg menggunakan nikel.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) May 10, 2022
Jika pabrik baterei mobil jadi dibangun di Indonesia maka yg paling menikmati adalah China (pemilik nikel)
