Kedzaliman & Pelakunya Pasti Musnah
Keadilan itu adalah pilar tegaknya sebuah negara. Andai keadilan itu tak dirasakan dan tak diterapkan, maka bisa dipastikan negara itu tinggal menunggu kehancurannya.
Lawan dari adil adalah dzalim, dan Allah menegaskan, bahwa kedzaliman dan pelakunya akan musnah. Meski kini kedzaliman itu dipertontonkan secara nyata dan terang-terangan.
Kita naif kalau kita mengira perjuangan dakwah itu tak ada halangannya. Bahkan Nabi, syuhada, shiddiqin, saalihin, sudah memberi contoh pada kita, jalan lurus itu pasti penuh luka dan duka.
Melisankan kebenaran yang datang dari Allah itu pasti pahit. Jangankan cucunya, kakeknya yang sebaik-baik manusia saja terus menerus ingin dihinakan oleh manusia. Allah saja diolok-olok.
Tapi begitulah jalannya skenario Allah. Ada yang Allah pilih untuk jadi sebab kemenangan bagi kaum beriman. Ada yang Allah pilih untuk jadi sebab kejatuhan bagi kedzaliman dan pengikutnya.
Menumpahkan darah, menyiksa, memfitnah, merekayasa, menangkap dan memenjarakan. Itulah hasil rapat di Darun Nadwah, mereka pikir mereka bisa menang dengan kedzaliman.
Di Sirah Nabawiyah, itu adalah satu bab sebelum pertolongan Allah hijrah ke Madinah. Ketika kedzaliman sudah tak lagi malu-malu, lalu terburu-buru telanjang agar bisa nyata dilihat semua orang.
Ketika ulama dipakaikan baju tahanan, sementara para penjahat dibiarkan berseragam. Saat itulah keadilan langsung mendatangi Allah untuk meminta janji-Nya, untuk ditegakkan.
Tiap-tiap orang hanya melaksanakan tugasnya. Dan tugas kita adalah menjaga tinta pena tetap basah, dan selalu berdzikir dan berdoa memohon agar darah kita tetaplah merah.
Panggung peradaban sudah digelar, tirai pertunjukan sudah diangkat, jangan mundur dari kebenaran. Agar anak-anak kita esok masih punya contoh, tentang PARA LELAKI YANG TAK TERBELI.
Ahad, 13-12-2020
(By Felix Siauw)
*Sumber: IG