Anis Matta: Inovasi Di Tengah Krisis Dalam Al Qur'an


πŸ’™ Catatan Kecil πŸ’™

Zoominari Ngaji Online Bersama Ust. Anis Matta (13/5/2020):
Inovasi Di Tengah Krisis Dalam Al Qur'an

Tadabur Surat Al-Baqarah 246-252 (Talut vs Jalut dan akhirnya munculnya Daud) -- video ada di bawah postingan --

πŸ“– Solusi pertama saat krisis adalah Leadership, sistem belakangan.
Fungsi leadership adalah mengkonsolidasikan bangsa yang sedang berdiaspora.

πŸ“– Aset utama yg menjadi leverage bagi leadership dalam krisis adalah :
1. Pengetahuan / Ilmu
2. Kekuatan Fisik.

πŸ“” Mengapa dibutuhkan Ilmu / Pengetahuan ?
Karena pada saat krisis, ada 4 hal yg terjadi :
1. Keterbatasan sumber daya
2. Keterbatasan waktu dibandingkan beban kerja
3. Perimbangan kekuatan yang tidak sama / tidak seimbang
4. Keterbatasan pilihan / Solusi

πŸ“” Menyoal Kekuatan Fisik
Belajar dari kekuatan Fisik Daud as yang jauh lebih kecil daripada Jalut, tetapi bisa memenangkan pertarungan.
Special force yang harus dimiliki saat krisis :
1. Stress resistensi / Daya tahan terhadap stress
2. Extrem competitive / kemampuan berkompetisi yang sangat ekstrim. Walaupun kekuatan nya  tidak seimbang.
3. Self Relient, kemampuan untuk bertahan dgn sumberdaya yang terbatas.
4. Self Critism, kemampuan untuk mengkritisi diri,  Sehingga bisa terus mengembangkan diri.
5. Self Stoizism / Sikap Tabah. Orang yang bisa menelan kepahitan nya sendiri / Suffer in silent / Tidak mengumbar kelemahan nya sendiri. Istilah Jawa nya " Mikul Duwur mendhem Jero ".

πŸ“– Impact pada publik dari kekuatan knowledge dan fisik adalah ketenangan. Public mood hadir karena ada perasaan terarah.

Saat pasukan Thalut melewati sungai, diperingatkan supaya tidak minum di sungai. Tetapi sebagian besar nya minum. Saat mereka berhadapan dgn Jalut, mereka mengatakan kita tidak punya kemampuan apa-apa untuk mengalahkan Jalut. Thalut kemudian berdoa dan meminta perlindunganNya.

πŸ“– Modal Knowledge dan Kekuatan Fisik akan memunculkan kemampuan berinovasi.

πŸ“œOrang yang bisa mengubah krisis, menyelesaikan dan menjadikannya peluang maka ia adalah orang yang bisa berinovasi.

πŸ“– Proses inovasi kognitif dalam menghadapi krisis, membutuhkan :

πŸ“’ Kondisi spiritual / Supremasi mentalitas spiritual / Kekuatan mental dalam merespon.

Hal ini memerlukan beberapa modal awal, yaitu : 

1. Kemampuan Mengatasi Masalah / Solve the problem, dikarenakan pikiran menjadi lebih terbuka dalam mengatasi masalah.

Hal tersebut memunculkan sifat confidence untuk bisa terlepas dari mindset lama, yaitu perasaan superior terhadap masalah yang sedang dihadapi. Mengatasi masalah yaitu selalu berada di atas masalah itu sendiri. Yg bisa survive dari krisis adalah para inovator

2. Peregangan otot - otot kognitif sejauh - jauhnya, selentur - lenturnya,  sehingga kita berubah dari pola lama. Otaknya atletis.

3. Fokus pada kekuatan diri sendiri, jangan fokus pada kelemahan diri karena saat ini tidak cukup waktu untuk mengejarnya.

4. Fokuslah pada kelemahan lawan. Sehingga  memandang lawan dengan determinasi.

πŸ“’ Tentukan Peta Arah Yang Jelas, sampai mana krisis ini bermuara.

Pelajari siapa yang akan menjadi pemenang dan siapa yang akan kalah dalam menghadapi krisis, serta siapa yang sedang memanfaatkan krisis sehingga mempertahankan krisis dalam waktu yang lebih lama.

πŸ“’ Melakukan Strategic Inovation / Menentukan kepentingan strategis kita.

Krisis yang terjadi terus bermutasi dari krisis kesehatan - krisis ekonomi -krisis sosial - krisis politik - hingga pada penataan ulang tatanan dunia baru. Sehingga kita harus bisa menentukan kepentingan strategis kita.

Semua pembicaraan terkait strategic inovation harus membawa kita pada Inovasi besar2an dalam 4 hal :
1. Shifting teknologi baru
2. Merumuskan kombinasi model ekonomi baru
3. Pembentukan ulang aliansi2 strategis global.
4. Tata Ulang Aturan2 Global Baru Dalam Hubungan Internasional

πŸ“– Empat hal tersebut teramat rumit dan kompleks.

πŸ“– Mengambil inspirasi dari Daud as Vs Jalut, bahwa Leader muncul sejalan dengan adanya tantangan, sehingga leader harus multitalent.

πŸ“– Inspirasi era Daud as :
Teknologi Maju, Kemakmuran, dan Keadilan.

πŸ“– Orang2 yang berpikir sempit tidak akan punya tempat di pertarungan2 selanjutnya.

Wallohu a'lam.

Kompilasi dg catatan om Abdul Hafiz di WAG Gelora-1. Smoga bermanfaat πŸ˜‡πŸ’™πŸ™

(Meniqqo Effendy)

[VIDEO]
Inovasi di Tengah Krisis dalam Al-Qur'an
Dikirim oleh Anis Matta pada Rabu, 13 Mei 2020
Baca juga :