Naniek S Deyang: PAGI INI AKHIRNYA SAYA PAHAM JALAN PIKIRAN ANIES


PAGI INI AKHIRNYA SAYA PAHAM JALAN PIKIRAN ANIES 

Saya yg sudah lama males nonton TV, semalam (17/3/2020) tak bela-belain 'mecicil' (mendelik) utk nonton ILC TvOne. Saya pelototi TV itu tanpa beringsut bahkan iklan pun saya tonton spy saya tdk ketinggalan informasi soal covid 19 ini.

Habis nonton sudah kelewat larut sebetulnya, tadinya saya mau tidur tapi gak bisa tidur, penasaran akhirnya saya baca semua berita soal virus corona dan segala pro kontranya.

Sejak tahajud, sampai subuh saya merenung, dan akhirnya berkesimpulan keputusan Anies berkait apapun mulai dari pembentukan tim yg memantau dan menginformasikan perkembangan virus corona di Jakarta dari waktu ke waktu yg ternyata mendahului pemerihtah pusat, meliburkan anak-anak sekolah, menghimbau orang bekerja dari rumah sampai mengurangi transportasi umum, bahkan mempertimbanhkan untuk me-lockdown Jakarta (sebelum akhirnya keputusan lock down menjadi hak pemerintah pusat), adalah sebuah tindakan CERDIK, TEPAT dan BENAR!

Pemikiran Anies adalah MENCEGAH AGAR TIDAK MENJADI MELUAS. Saya ulang pemikiran Anies adalah mencegah! Karena kalau sampai meluas "kiamat utk warga Jakarta" khususnya dan Indonesia pada umumnya. Anies sebagai pemimpin rupanya TAU PERSIS bagaimana kondisi RS di Jakarta baik menyangkut jumlah tenaga medis, peralatan, jumlah bangsal, obat-obatan sampai APD (Alat Pelindung Diri) tenaga media yg semua serba TERBATAS!

Ini Jakarta, Indonesia, bukan Wuhan -Tiongkok! Di Wuhan begitu virus ini melanda kota itu, seluruh pejabat daerah dan pusat langsung berjibaku membangun RS dengan ribuan bangsal dalam hitungan hari!  Lha kita jangankan bangun RS secara mendadak, mau menambah budget bantuan utk membantu RS -RS yg bisa menerima pasien yg terpapar saja masih harus dibahas anggarannya di DPRD, dan bisa makan waktu berbulan-bulan, belum polemiknya. Birokrasi kita itu ruwet! Sementara corona sangat cepat menular.

Di Jakarta saat ini yg menerima pasien dengan fasilitas lengkap utk yg terinfeksi Corona baru tiga RS, yaitu RS Sulianti Saroso, RS Persahabatan dan RSPAD Gatot Subroto, dengan jumlah  bangsal
isolasi hanya 20-50 utk satu RS. Bayangkan penduduk Jakarta ini sekitar 12 juta kalau ada 0,1 persen saja penduduk Jakarta terpapar Corona atau 120 ribu orang! TERUS ITU AKAN DITARUH DIMANA MEREKA???

Oke jangan kita ambil seluruh Jakarta, misalnya kita ambil saja mereka yg di jalan umum. Menurut Anies, tingkat gesekan orang di Jakarta setiap hari, yg menggunakan kendaraan umum sekitar 1 Juta. Bagaimana kalau di antara 1 juta orang itu berpotensi tertular? kita hitung 0,1 persen saja, kan sudah 10 ribu orang ....terus bangsal cuman ada 200-an saat ini. Nah yg tidak tertangani berarti berpotensi utk Wassalam kan??

Jadi yg dilakukan Anies adalah sekali lagi PENCEGAHAN! Agar tidak menjadi pagebluk (menular secara besar -besaran) karena kalau terjadi pagebluk maka RS - RS dan tenaga medis kita gak siap!! Lihatlah tadi malah apa yg disampaikan Jubir RS Persahabatan di ILC, utk Alat Pelindung Dini (APD) bagi tenaga medis saja masih jauh sekali dari kebutuhan, bahkan kelangkaan ini mengancam keselamatan tenaga medis. Sampai tadi malam saja sdh 14 tenaga medis di Jakarta yg terpapar positif tertular virus corona😭😭😭.

Jadi jangankan bicara jumlah bangsal, jumlah peralatan, jumlah Lab dan obat -obatan, utk ADP tenaga medis saja masih jauhhhhh kekurangannya!! Bayangin nggak kalau keselamatan tenaga medis ini gak diperhatikan dan mereka mogok melayani atau mengundurkan diri, karena nyawanya terancam? Terus rakyat yg terpapar nasibnya gimana? Percuma kita punya duit atau punya makanan tapi saat terpapar virus ini tdk tertangani, karena keterbatasan tenaga medis, ruang dan juga peralatan, kan?

Jadi sungguh pagi ini saya merasa amat sangat kasihan pada Anies dan timnya, yg menurut saya sudah berjibaku habis-habisan utk melakukan pencegahan, karena kalau sampai masyakarat Jakarta terpapar 0,1 persen saja, maka RS, tenaga medis, dan peralatan tdk akan bisa menampung dan menangani.

Lha orang punya pikiran visioner, antisipasif dan logic lha kok malah dituduh lebay, cari panggung, bahkan kejamnya lagi dikaitkan dengan politik.

Akibat kesuudzonan  di atas dan kompor dari  buzzer, hanya utk kebijakan supaya semua serba cepat saja, dari otoritas yg tadinya diserahkan ke daerah sekarang ditarik lagi ke pusat.

Saya berharap, bukan hanya Pak Anies, tapi Gubernur, Bupati dan Walikota lainpun pun bersikap lebih baik bertindak antisipasif, dari pada menunggu jadi wabah, karena kalau  sampai virus ini merebak, maka haqul yakin tenaga medis di daerah-daerah plus RS-RS jauh dari realita siap.

Kalau ditanya sih pasti semua "siap", tapi kenyataannya pasti tidak seindah jawabannya, lha  jangankan di daerah yg di Jakarta dimana RS-nya sdh lebih maju saja kenyataannya belum siap dengan banyaknya bangsal, peralatan, dan ADP  yg dibutuhkan kok!

Mbok yo berhenti mengaitkan penanganan Virus Corona ini dengan politik to ya😭😭Dan ayo semua bergerak melakukan pencegahan, mau pakai istilah  lock down, karantina wilayah atau apa kek yg penting jangan penyebarannya makin membesar!

(By Naniek S Deyang)

[Video Full - Anies di ILC]
Baca juga :