Terungkap! Inilah Titik Krusial Kursi Ketua MPR Jadi Rebutan Terkait Amandemen


[PORTAL-ISLAM.ID]  Titik Krusial!

Bamsoet: Ketua MPR Jadi Rebutan karena Terkait Amandemen
https://news.detik.com/berita/d-4642799/bamsoet-ketua-mpr-jadi-rebutan-karena-terkait-amandemen

Petinggi Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet) bicara tentang 'perebutan' kursi Ketua MPR periode 2019-2024. Menurut Bamsoet, isu kursi Ketua MPR kini lebih 'bermasalah' ketimbang menteri.

"Jatah menteri cukup banyak. Itu justru menjadi masalah adalah di parlemen, perebutan kursi ketua MPR masih terjadi di kalangan koalisi itu sendiri," kata Bamsoet usai menghadiri acara Rapimnas II Soksi 2019 di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Minggu (28/7/2019).

Bamsoet kemudian menjelaskan jabatan Ketua MPR menjadi rebutan karena sangat strategis dan penting terkait soal kewenangan melakukan amandemen.

Salah satunya soal Radikalisme.

Dengan kewenangan penuh di MPR, tambah Bamsoet, negara dapat memojokkan eksistensi pihak-pihak yang menganut paham radikalisme dengan mengeluarkan TAP MPR.

Juga yang tak kalah santer isu penambahan masa jabatan presiden, dari lima tahun menjadi delapan tahun.

Oh.. ternyata titik krusialnya di sini. Wajar, saling rebut posisi Ketua MPR. Semua merasa pantas. Tak hanya di internal koalisi pemenang, di internal koalisi yang kalah yang sudah bubar pun, merasa pantas. Bahkan Gerindra mengajukan syarat jatah Ketua MPR sebagai syarat rekonsiliasi dengan Jokowi.

Atas Nama Rekonsiliasi, Gerindra Minta Jatah Kursi Ketua MPR
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190719120404-32-413586/atas-nama-rekonsiliasi-gerindra-minta-jatah-kursi-ketua-mpr

Mungkin ini akan menjadi amandemen terakhir. Ketua MPR adalah kunci. Maka, semua akan "dipaksakan" di sini.

Kalau buat kebaikan negara-bangsa, siapa takut? Tapi kalau buat kepentingan sekelompok orang saja, inilah yang paling ditakutkan!

Sejarah panjang negara-bangsa ini bisa kembali tergulung dalam ketidakpastian sejarah.

Isu radikalisme, terorisme, salah-salah, bisa jadi penghakiman tersendiri. Soal masa jabatan presiden yang ditambah juga sudah mulai terdengar. Entahlah, ke mana arahnya semua ini?

Sebagai warga bangsa yang cinta negeri ini, tak salah kita semua memperhatikan isu-isu terkait ini. Tak bisa hanya muak dengan kelakuan para politikus yang hanya memuaskan ambisi buruk kekuasaannya. Mereka menentukan masa kini dan masa depan kita. Kecuali, kita sudah rela-ikhlas menyerahkan bulat-bulat masa kini dan masa depan kita kepada para politikus itu.

Oleh: Erizal

Baca juga :