Mau Memanjangkan Jabatan Presiden? Hubungi Mak Erot!


[PORTAL-ISLAM.ID] KEKUASAAN, SABU-SABU dan PORNOGRAFI

Judul di atas kaya nggak ada hubungannya babar blas. Tapi sebenarnya nyambung. Ada persamaan ketiganya.

Di panggung politik, para politisi berebut kue kekuasaan. Prabowo ketemu Megawati, itu ya "ngrembug" kekuasaan. Padahal tadinya musuhan. Para pendukung Prabowo kecele. Termasuk loe Ndrooo... Kecewa berat. Padahal tadinya mereka bela berdarah-darah.

Makanya jangan mempertuhankan tokoh dg membabi ngepet...eh membabi buta. Menganggapnya sebagai makhluk yg nggak pernah salah.

Belalah tokoh jika ia berpihak pada kejujuran dan kebenaran. Kalau sudah bengkok bin "nylekuthis" yo nggak usah dibela. Cabutlah dukungan untuknya. Ngono. Gampang. Penak uripmu Dul.

Kekuasaan itu nikmat. Makanya ada yg usul jabatan presiden diperpanjang jadi 8 tahun.

Menjabat presiden itu enak, banyak fasilitas, privelege, punya kekuasaan penuh. Bikin tuman. Jadi jabatannya harus diperpanjang. Bisa-bisa di pinggir jalan nanti ada iklan: "Mau memanjangkan jabatan presiden? Hubungi Mak Erot!"

Karena kekuasaan juga, Paloh mendatangi Anies. Nggak mungkin Paloh cuma bilang gini sama Anies: "Nies, gue ajarin loe panjangin jenggot, biar jenggot loe mirip nyiur melambai seperti gue ini lho. Bikin geli-geli gimana gitu". Catatan: untuk sementara saya masih mempercayai Anies.

Sabu-sabu. Persis seperti sabu-sabu, kekuasaan itu nikmat dan bikin tuman. Makanya mbak Nunung teler sampai 20 tahun. Flying high in the sky (Pak Ndul, 2019). Nggak usahlah berdebat apakah karena dalam keadaan teler tersebut mbak Nunung pilih 01. Jiahahaha. Just kidding, Bro!

Tapi Alhamdulillah, setelah ketangkep nyabu, mbak Nunung tampil lebih spiritual: pake Jilbab.

Para pejuang "kembali ke pakaian nasional", para pejuang Pancasila dan NKRI harga mati pasti kecewa. Nunung berjilbab. Nunung pasti sudah jadi radikal. Nyabu membuat dia jadi radikal. Nunung harus ikut program deradikalisasi. Harusnya Nunung tampil pake kebaya.

Sama dengan kekuasaan dan nyabu, pornografi bikin kaum pria tuman. Kalau sudah tuman pornografi seorang pria akan menjadi "viktor". Fikirannya kotor. Ia diperbudak pornografi. Ujung-ujungnya jadi "Naruto". Nafsunya rusak total. Pikirannya mesum. Otaknya menjadi dungu.

Makanya tinggalkan nyabu dan pornografi!!!

Untuk kekuasaan, carilah kekuasaan "sak madyo wae". Sekedarnya. Biar nggak rakus. Biar nggak curang. Biar nggak zalim. Karena kata simbah Lord Acton: "Power tends to corrupt. Absolute power corrupts absolutely".

Artinya kekuasaan itu cenderung korup dan merusak. Daya rusak penguasa akan makin besar jika kekuasaannya makin absolut dan rakus!

Makanye kite-kite rakyat jelate, jangan alay mendukung tokoh. Nilailah integritas dan kompetensinya. Jangan sembah orangnya, tapi amati perilaku dan "value"nya. Lihatlah nilai yang dia perjuangkan!

Dukung tokoh-tokoh yang bisa menggunakan kekuasaannya dengan baik dan adil. Kalau nggak bisa gitu, tinggalkan! Atau buang ke laut aje!

Wis ngono wae.

By Endro Dwi Hatmanto [fb]

Baca juga :