Tiga Karakter Kepemimpinan: Anies, Prabowo, Sandi


Tiga Karakter Kepemimpinan

Anies Baswedan

Cerdas, religius, kalem, jujur, dan emosinya selalu terjaga. Tidak pernah terlihat marah-marah, tapi juga tidak pernah menunjukkan raut kegirangan. Semua terkendali, tidak pernah berlebihan. Benar-benar 'Poker-face'. Sulit membuatnya tertawa, apalagi marah.

Kalau diibaratkan elemen alam, Anies ini seperti angin. Pribadinya menenangkan. Tutur katanya menyejukkan. Sikapnya santun. Ramah kepada siapapun.

Selara humornya biasa saja. Tidak terlalu bisa bercanda.

Sebagai seorang kepala daerah, beliau lebih mirip seorang ayah yang ingin melindungi anak-anaknya.

Prabowo Subianto

Kaku dan apa adanya. Jiwa korsa-nya seperti tidak pernah luntur. Pandangannya tentang berbangsa dan bernegara sedikit 'old-fashioned'. Ia adalah seorang idealis terakhir, yang teguh mempertahankan pandangannya walau terlihat usang, ketika idealis-idealis musiman menjamur di seantero negeri.

Ia menyukai anak-anak muda kritis. Coba ajak beliau berbicara tentang kebangsaan, tentang rakyat kecil yang tertindas, tentang keadilan, atau tentang pertahanan, pasti beliau langsung antusias.

Selera humornya? Mirip Anies, kaku.

Emosinya? Tergantung. Jika berbicara masalah pribadi, beliau rada cuek. Tapi ketika bicara tentang ketidakadilan, ketimpangan, dan hal-hak yang menyangkut hajat hidup orang banyak, emosinya gampang meledak.

Kalau diibaratkan unsur alam, Prabowo mirip api. Ia akan terus berusaha mencapai impiannya, tidak perduli dengan segala rintangan.

Jiwa sosialnya sangat tinggi. Walaupun kaku dan keras hati, tapi air matanya mudah meleleh saat melihat penderitaan rakyat kecil di sekitarnya.

Tidak percaya? Mainlah di lingkungan tempat tinggalnya. Tanyakan kepada masyarakat sekitar.

Bagaimana dengan kehidupan religiusnya?

Soal ini, biarlah Tuhan yang menilai.

Sandiaga Salahuddin Uno

Periang dan humoris. Sangat berbeda dari dua tokoh di atas. Agak susah menemukan momen kapan beliau serius. Meski terlihat serampangan dalam mengambil keputusan, tapi sebenernya setiap langkahnya penuh perhitungan. Maklumlah, orang bisnis.

Tidak suka konflik. Lebih suka merangkul daripada memukul.

Cerdas? Pasti. IPK 4.0 buktinya, dan bukan dari universitas kaleng-kaleng.

Cara pandangnya dalam bernegara lebih fleksibel dibanding Prabowo Subianto. Sandi luwes bergaul dengan siapa saja, termasuk kepada pesaing bisnis maupun lawan politiknya.

Sandiaga mirip air. Sikapnya mengalir apa adanya. Tenang tapi menghanyutkan.

Begitulah kira-kira karakter ketiga tokoh diatas. Walaupun mereka berbeda, tapi bisa disatukan oleh sebuah cita-cita.

Cita-cita untuk menjadikan Indonesia adil dan makmur.

(Wendra S)

Baca juga :