BIADAB!!! Pelaku Penembakan Masjid di Cristchurch New Zealand Unggah Video Aksinya, 40 Jama'ah Sholat Jum'at Tewas


[PORTAL-ISLAM.ID] Pelaku penembakan brutal di Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru, mengunggah video aksinya dan mengungkap alasannya melakukan serangan tersebut. Pelaku merekam aksinya secara live.
Dilansir CNN, hingga kini diberitakan, sudah 40 orang yang tewas, setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke dua masjid di kota Selandia Baru. Polisi telah menahan empat orang, setelah pelaku menembaki jemaah masjid yang akan menunaikan salat Jumat.

Seorang lelaki berkulit putih dengan akun FB "Brenton Tarrant" melakukan siaran langsung ketika melakukan serangan terorisme ke dalam masjid An-Nur, di kota Christchurch, Selandia Baru.

Teroris kelahiran Australia ini menyiarkan langsung aksinya di dalam mobil, tiba di depan masjid, menuju pintu masjid, ia mengarahkan moncong senjata ke jama'ah dan memberondong ratusan kali sambil reload senjata beberapa kali.

Ia kemudian keluar masjid, menembak acak sambil berkata: "Sepertinya hari ini kita tidak dapat burung bung".

Pelaku masuk lagi ke dalam masjid untuk memeriksa keadaan dan menembak lagi. Sebelum akhirnya tancap gas. Total siaran itu selama 17 menit.

Dilaporkan 40 orang meninggal dunia, sementara lebih dari 50 lain terluka. Kebahagiaan hari Jum'ah berubah menjadi banjir darah.

Diyakini ia adalah seorang ekstrimis sayap kanan yang sangat anti Islam. Perkembangan Muslim dianggap membahayakan eksistensi kaumnya.

Dalam sebuah manifesto setebal 73 halaman yang diunggah secara online, pelaku menggambarkan dirinya sebagai 'hanya orang kulit putih biasa'.

Dia menyebutkan, hanya dilahirkan dari kelas pekerja, keluarga berpenghasilan rendah, yang memutuskan untuk mengambil sikap untuk memastikan masa depan rakyat.

Pria bersenjata itu mengatakan, dia melakukan serangan untuk secara langsung mengurangi tingkat imigrasi ke tanah Eropa.

Dia menyebut, alasannya untuk melakukan serangan tersebut adalah untuk "menunjukkan kepada penjajah bahwa tanah kita tidak akan pernah menjadi tanah mereka, tanah kita adalah milik kita sendiri, dan bahwa selama orang kulit putih masih hidup, mereka tidak akan pernah menaklukkan tanah kita dan menggantikan orang-orang kami."

Diberitakan News.com.au, Tarrant mengungkapkan, ia telah merencanakan serangan selama dua tahun dan memutuskan untuk melakukan serangan di Christchurch, sekitar tiga bulan lalu.

Menurutnya, Selandia Baru bukan pilihan awal untuk menyerang, namun menggambarkan Selandia Baru sebagai sasaran 'kaya lingkungan' seperti di tempat lain di Barat.

"Serangan di Selandia Baru, akan memusatkan perhatian pada kebenaran serangan terhadap peradaban kita, bahwa tidak ada tempat di dunia yang aman, para penyerbu berada di semua tanah kita, bahkan di daerah paling terpencil di semua tanah kita dan dunia. Tidak ada lagi tempat yang aman dan bebas dari imigrasi massal," tulisnya dalam klaim manifesto tersebut.

Mengklaim diri mewakili jutaan orang Eropa dan bangsa-bangsa etno-nasionalis lainnya, dia mengatakan harus memastikan keberadaan rakyat dan masa depan untuk anak-anak kulit putih.


Baca juga :