KONSER REUNI DEWA 19 DI MALAYSIA AKAN MEMBUAT PETA PILPRES 2019 SEMAKIN BERUBAH DRASTIS


KONSER REUNI DEWA 19 DI MALAYSIA AKAN MEMBUAT PETA PILPRES 2019 SEMAKIN BERUBAH DRASTIS

Dunia memang berubah. Dulu pedati ditarik Kuda dan sekarang Kuda yang dibawa pedati bermesin diesel.

Begitu juga dengan Kampanye. Dulu model kampanye adalah pengerahan massa di sebuah lapangan, juru kampanye akan berteriak-teriak sampai keringatan. Sebagai tambahan ada hiburan artis dangdut yang mengajak massa bergoyang. Juga sampai keringatan...

Sekarang tekhnik kampanye paling efektif justru berubah. Terutama untuk para milenial dan generasi "Z" yang kebanyakan anti politik praktis. Generasi "Z" lebih suka santai di cafe sambil minum "latte". Mereka generasi yang lebih memilih membaca berita dari gadget daripada menonton televisi. Mereka bahkan tidak pernah memegang koran.

Konser Reuni Dewa 19 di Malaysia yang tidak bisa dihadiri oleh Ahmad Dani karena sedang ditahan dan kriminalisasi Rezim berkuasa di Indonesia justru menjadi kampanye efektif.

Tangisan Al dan Dul serta sambutan penghormatan Ari Lasso untuk sang sahabat yang sedang dibui membuat suasana jadi pilu.

Jutaan simpati kaum milenial dan generasi "Z" pun mengalir dan bersahutan di media sosial.

"Ahmad Dani adalah Martir !!!", Saya membaca salah satu komentar di media sosial. Ngeri..., Kelompok milenial dan generasi "Z" yang apolitis sudah menentukan pilihan. Mungkin saja selama ini bagi mereka nama Prabowo-Sandi apalagi nama  Jokowi-Maruf tidak terlalu penting, tapi dukungan Ahmad Dani kepada salah satu Capres (Prabowo-Sandi) akan membuat jutaan milenial dan generasi "Z" ikut akhirnya memilih Prabowo-Sandi.

Sederhana saja. Mereka bersimpati kepada Ahmad Dani maka di Pilpres 17 April nanti mereka akan serempak ikut mendukung dan memilih Prabowo-Sandi yang didukung oleh Ahmad Dani. Sederhana bukan?

(Azwar Siregar)
Baca juga :