AKHIRNYA! Ahli Digital Forensik Kasus Ariel Bisa Cari Penyebar Chat HRS, Ada Teknik Yang Belum Dilakukan Polisi


[PORTAL-ISLAM.ID] Nah ini akhirnya dia ngomong juga. Pakar digital forensik, Ruby Alamsyah, yang ternyata menjadi orang yang paling berjasa dalam mengungkap penyebar video porno Luna Maya-Ariel, akhirnya bicara tentang kasus "chat" HRS-FH.

Menurutnya, Pihak kepolisian belum optimal melakukan pencarian sumber utama penyebar chat mesum yang dipublikasikan di situs baladacintarizieq.com. Padahal itu bisa di-trace (telusuri) seperti dulu kasus Ariel.

"Ada beberapa teknik yang belum dilakukan oleh polisi sebenarnya, yang upload (pertama kali) di internet itu siapa," kata ahli forensik digital Ruby Alamsyah, seperti dikutip detiknet, Rabu (14/6/2017)

Beberapa teknik, apa saja? "Ada lah, nanti terlalu teknis," lanjut Ruby saat ditemui di kampus Universitas Gunadarma, Jakarta, baru-baru ini.

"Tekniknya nge-trace (lacak) saja lah. Di cyber crime itu biasanya ninggalin cyber trail," masih kata dia.

Cyber trail yang dimaksud adalah jejak digital yang ditinggalkan oleh pelaku penyebaran chat mesum tersebut.

"Masalah teknisnya itu tergantung cyber trail yang tertinggal itu jenisnya apa. Tinggal kita pintar-pintar cari cyber trail yang tertinggal itu seperti apa," ungkapnya lebih lanjut.

Ruby sendiri dulu sempat menjadi saksi ahli saat mengungkap kasus Ariel dan Luna Maya beberapa tahun yang lalu di pengadilan.

Berkaca dari pengalamannya, metode yang sama sebenarnya bisa saja dilakukan dalam kasus yang melibatkan nama Habib Rizieq Shihab dan Firza Husein tersebut.

"Saya waktu itu tidak menyentuh Ariel. Saya hanya diminta membuktikan saja dengan bukti yang ada. Setelah saya trace hampir tiga minggu, dapat 23 orang, sembilan jadi tersangka, sampai akhirnya dapat yang pertama kali menyebar," kata Ruby.

"Untuk kasus (HRS) ini, logikanya sama saja. Trace saja dulu di internetnya. Habis itu dapat komputernya, dapat device-nya. Dia dapatnya bener gak sih? Apa barangnya bikinan atau dapat dari orang lain, dari siapa?"

"Tapi bisa di-define, itu komputer studionya Ariel, kok. Saya dapat yang terakhir (sebar) dan dia ngakuin dia dapat dari hardisk Ariel. Komputer studionya kebetulan sudah dibawa oleh stafnya, sudah diganti. Karena komputer lama, boleh dibawa pulang," kenang Ruby dalam kasus itu.

Terkait dugaan anonymous penyebar chat yang disebutkan oleh kepolisian berada di Amerika Serikat, Ruby pun menilai, domain situs baladacintarizieq.com sebenarnya bisa dibuat dari mana saja.

"Domain dotcom bisa di mana saja, bisa ada di Amerika. Ada juga perusahaan yang menyediakan jasa proteksi data domain, whois data, itu juga ada di Amerika Serikat. Kita membuat sebuah domain, belum tentu pakai server di Amerika, walaupun bisa saja iya, namanya juga internet," pungkasnya.

Sumber: detiknet

NAH GIMANA PAK POLISI? GAK RUMIT KOK kalau benar mau usut tuntas sampai ke akarnya. Jangan takut menegakkan hukum, walau akarnya ternyata nanti sampai Pejaten di Amerika.

Kalau memang niatnya mengungkap kebenaran, bukan untuk debat kusir, langkah-langkah penyelidikan yang dia tawarkan cukup jernih dan terbukti dulu berhasil ungkap kasus Ariel.


Baca juga :