 |
| Foto: Ilustrasi |
Demostran yang terdiri dari pria dan wanita berusia sekira 20 tahun itu menyuarakan aspirasi mereka di depan Mabes Polri terkait kasus kekerasan Front Pembela Islam (FPI). Mereka menginginkan ormas tersebut dibubarkan karena membuat resah masyarakat.
Pemuda-pemudi yang mengaku dari FRAKSSI, yang terlihat begitu lemas dan kelaparan kemudian berebut mengambil jatah nasi bungkus milik polisi.
FRAKSSI mengimbau kepada kepolisian dan pihak berwenang lainnya untuk mengusut tuntas tindak anarkis FPI. Orator, Afan mengatakan tuntutan yang dikeluarkannya mutlak dari rakyat dan untuk rakyat.
"Ini dari rakyat dan untuk rakyat. Semua kasus yang tidak jelas hukumnya harus segera dituntaskan, seperti kasus FPI," serunya di depan Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 14 Oktober 2014. (fs)
Pemuda-pemudi yang mengaku dari FRAKSSI, yang terlihat begitu lemas dan kelaparan kemudian berebut mengambil jatah nasi bungkus milik polisi.
FRAKSSI mengimbau kepada kepolisian dan pihak berwenang lainnya untuk mengusut tuntas tindak anarkis FPI. Orator, Afan mengatakan tuntutan yang dikeluarkannya mutlak dari rakyat dan untuk rakyat.
"Ini dari rakyat dan untuk rakyat. Semua kasus yang tidak jelas hukumnya harus segera dituntaskan, seperti kasus FPI," serunya di depan Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 14 Oktober 2014. (fs)
