Tanah yang Dijanjikan
Oleh: Arif Wibowo
Beberapa hari belakangan ini di lini masa fb mampir video satire dalam beberapa versi yang intinya menggambarkan seorang zionis mengetuk pintu rumah orang dan meminta pemilik rumah untuk pergi, sebab rumah itu sudah dijanjikan untuknya sejak 3.000 tahun yang lalu.
Nubuwat tanah yang dijanjikan itu ternyata bukan hanya milik kaum zionis, tapi juga menjadi keyakinan beberapa gereja Injili yang ada di Indonesia. Berikut saya kutipkan beberapa paragraf dari sebuah buku tipis terbitan Metanoia yang berjudul Transformasi Indonesia. Buku itu merupakan kumpulan artikel tulisan para pendeta Injili senior dan bisa dikatakan sebagai roadmap pengkristenan total Indonesia.
“Kepada Indonesia ada satu janji khusus yang diberikan, yang mengungkapkan kerinduan-Nya yang sangat besar, yang memberikan harapan yang pasti bahwa bangsa ini akan dipulihkan.
Hal itu tertulis dalam Yesaya 60: 7-9. Hampir 3.000 tahun yang lalu, Yesaya melihat ada suatu bangsa di mana dia tidak tahu bangsa apa itu. Namun dari sekitar 200 negara yang ada saat ini, ayat ini paling cocok untuk bangsa Indonesia, karena jika melihat ciri-ciri atau karakteristik bangsa yang ditulis Yesaya, maka ciri-ciri tersebut sesuai dengan kondisi bangsa Indonesia.
1. Negeri itu keturunan Kedar Nebayot. Indonesia keturunan Ismael rohani terbesar di dunia –kalau rakyat di negara-negara Timur Tengah dijumlahkan, maka jumlah penduduk keturunan Ismael secara rohani di Indonesia masih lebih besar.
2. Negeri itu negri yang memiliki banyak pulau. Indonesia mempunyai lebihj dari 17.000 pulau.
3. Negeri yang jauh (negeri yang paling jauh dari Yerusalem adalah Indonesia). Ujung bumi ada di Indonesia, karena di Indonesia masih tertinggal, zaman pra sejahtera, puluhan suku masih hidup primitive – Papua (Kisah Para Rasul 1:8).
4. Negeri itu berlimpah emas dan perak. Fakta membuktikan bahwa bangsa Indonesia berlimpah dengan kekayaan-Nya.”
Karenanya, Dr. Jeff Hammond, seorang penginjil asal Amerika yang lama berkarya di Indonesia dengan optimis menuliskan bahwa tahun 2005 merupakan tahun tuaian, akan ada perpindahan massal ke agama Kristen dan tahun 2020 sebagai penggenapan Amanat Agung, dimana Indonesia sudah mayoritas Kristen dan saat itulah Yesus akan turun untuk kedua kalinya.
Berikut proses yang menjadikan orang Indonesia berbondong-bondong masuk Kristen:
“Walaupun Indonesia akan melalui beberapa tahapan, guncangan, transisi dan transformasi selama beberapa tahun depan, kita tetap dapat yakin bahwa Tuhan adalah Maha Tahu dan Dia sungguh bertakhta di Langit dan di Bumi.
Pertama, Indonesia akan mengalami masa instabilitas politik, tetapi itu semuanya adalah untuk mempersiapkan keadaan dan situasi dimana Roh Kudus menempatkan orang-orang-Nya dalam posisi dan keadaan iman untuk menggenapi rencana-Nya.
Kedua, akan terjadi peningkatan dalam kehausan rohani yang besar. Ini terjadi karena perubahan situasi dan instabilitas dunia sejak 11 September 2001, Perang Afghanistan, Perang Irak, Bom Bali, SARS. Hasilnya adalah tuaian besar secara khusus diantara orang-orang yang bimbang, kecewa dan ketakutan.
Ketiga, setelah mengalami berbagai goncangan, ekonomi Indonesia akan mengalami pemulihan dengan cepat dan akan menjadi lebih kuat dan lebih makmur dariapada masa sebelum krisis moneter.
Keempat, akan terjadi gerakan transformasi moral, bukan dengan kekerasan, tetapi dengan pertobatan sejati yang akan membawa berjuta-juta orang untuk mengenal dan menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi.
Kelima, Bangsa Indonesia akan dipulihkan dan akan sangat dihormati oleh bangsa-bangsa lain. Indonesia tidak lagi dikenal sebagai bangsa dengan KKN, kekerasan, perang, rasisme, penganiayaan agama dan sebagainya.
Bangsa Indonesia akan mempunyai reputasi Internasional sebagai bangsa yang ditransformasikan oleh kuasa Allah sehingga akan ditempatkan sebagai salah satu bangsa terkemuka yang memimpin masyarakat dunia. Orang akan dengan sangat bangga berkata “Saya orang Indonesia”.
Waktunya sudah tiba, Janganlah berlambat-lambat. Bergegaslah. Inilah waktu bagi anda untuk terlibat dalam penciptaan Indonesia baru. Jangan hanya menjadi penonton atau pembaca sejarah, tetapi jadilah pencipta sejarah.”
Jadi mungkin kagaduhan itu disebabkan karena para penginjil itu dimarahi para malaikat akibat gagal mencapai target tuaian besar di 2005 sehingga penggenapan yang harusnya terjadi tahun 2020 molor lagi.
Kegagalan para misionaris ini mungkin mirip dengan gagalnya Noyogenggong yang awalnya hendak mengembalikan Majapahit pada 400 tahun setelah keruntuhannya, mundur lagi jadi 500 tahun dan ternyata episode tumpesing santri tanah Jawa tidak terwujud hingga kini.
Selain itu, saran saya kepada para pegiat dakwah lintas agama yang dulu serius sekali menanggapi buku Transformasi Indonesia, dan menganggapnya akan benar-benar terjadi sehingga narasi tentang kristenisasi jadi bersifat paranois, saya sarankan slow saja mas. Tak perlu spaneng. Misionaris dari kaum Injili bicara besar itu sudah biasa.
Ingat saja iklan Procold, "Ah kang Mitro ki nggedebus ..."
(fb)