Pakar militer AS: GAZA BUKAN TANAH BIASA, Ada kekuatan tersembunyi di Gaza

GAZA BUKAN TANAH BIASA

Seorang pakar militer Amerika menggambarkan Gaza sebagai tanah yang tidak biasa.

Seorang pakar militer Inggris mengatakan:
"Ada kekuatan tersembunyi di Gaza. Berlanjutnya perang bukan karena pejuang Hamas saja."

“Ada kekuatan tersembunyi di Gaza. Perang bisa berlangsung lama ini bukan disebabkan oleh ketangguhan pejuang Hamas saja”

Saya membaca dan menikmati beberapa analisis yang dibuat oleh para ahli militer di Amerika dan Inggris khususnya, dan analisis mereka sungguh mencengangkan bagi saya. Saya teringat analisis Letnan Jenderal Al-Duwairi karena sangat mirip dengan analisis tersebut.

Salah seorang pengamat berkata:

Amerika dan negara-negara Eropa memasok senjata tersebut ke Israel. Senjata yang dikirim sudah cukup untuk menghapus area sepuluh kali lebih besar luas wilayah. Enam bom nuklir cukup untuk membakar bumi Gaza dan mencegah manusia mana pun untuk tinggal di sana, sehingga membuatnya sama sekali tidak dapat dihuni.

Pengamat yang lain mengatakan: 

Amerika sendiri mengirim berton-ton amunisi dan bom dari segala jenis, di luar senjata yang ada di gudang-gudang Amerika di Negev. Belum termasuk senjata dan amunisi yang dikirim oleh Jerman, Prancis, Inggris, dan Italia.

Ia menambahkan bahwa langit Gaza dipenuhi oleh pesawat mata-mata dari berbagai jenis: Israel, Amerika, Inggris, Prancis, dan Jerman, yang merekam setiap gerakan di permukaan bumi dengan sangat presisi dan profesional.

Tetapi anehnya, bagaimana para pejuang ini keluar dan menghancurkan kendaraan-kendaraan militer, membunuh, menembaki, menanam bahan peledak, dan melakukan penyergapan yang mengakibatkan hancurnya hampir sepertiga kendaraan militer dan ribuan orang tewas dan terluka, sementara pesawat-pesawat tempur hanya mendeteksi sebagian kecil dari mereka.

Pengamat yang lain mengatakan: 
Luas wilayah Gaza hanya 365 kilometer persegi, dan luas perumahan padat penduduknya setara dengan 75% luas wilayah Gaza. Angkatan udara membombardir dengan puluhan ribu rudal dan puluhan ribu bom dan peluru artileri dari darat dan laut, serta drone dan pesawat F-15 dan F-35, dan helikopter Apache.

Tidak ada senjata tersisa yang tidak digunakan dalam jumlah besar dan berlebihan.

Saya menonton video anak-anak bermain dengan roket yang belum meledak dan video tersebut menyebutkan ada 300 roket yang belum meledak. Ini tidak benar. Saya memperkirakan jumlah rudal yang tidak meledak mencapai ribuan.

Tidak mungkin semuanya meledak. Jika semuanya meledak, semua orang sudah mati.

Pengamat yang lain mengatakan:

Amerika mengukur jumlah kematian sangat kecil dibandingkan dengan jumlah senjata yang dikirimnya. Karena itu Amerika membela Israel dengan hati-hati dan waspada. Ini tidak benar dan tidak sesuai fakta. Amerika menguras semua persenjataan yang ditimbunnya, dan tentara Israel dengan sengaja menyerang warga sipil, hingga terjadi banyak sekali pembantaian. Amerika membenarkan hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Israel. Mereka tahu kebenarannya. Jika semua rudal dan bom meledak, tidak akan ada makhluk hidup yang tersisa di muka bumi.

Pengamat yang lain mengatakan: 

Ada keajaiban dan ada pejuang yang tidak kita lihat. Itu adalah intervensi Tuhan. Lihat bagaimana seorang pejuang pergi ke kendaraan perang dan meletakkan bom di sana dengan penuh kekuatan dan keteguhan. Ini sangat mengerikan dan sangat menakutkan. Dia berperang dengan tekad dan akan berhasil.

Lihat bagaimana anak-anak bermain dengan rudal tanpa rasa takut. Kalau di negara kita atau negara maju mana pun, mereka pasti akan memanggil batalyon senjata khusus, dibarengi dengan korps teknisi dan ahli bahan peledak, lalu membuat garis polisi untuk mengamankannya.

Katakan padaku siapa yang melindungi anak-anak ini? Itu adalah perlindungan Tuhan. Para pejuang berhasil mendaur ulang beberapa rudal ini dan menggunakannya untuk meledakkan banyak kendaraan dalam satu penyergapan.

Mereka bukan manusia, jadi di mana mereka menerima pelatihan yang tak tertandingi ini?

Tentara Israel mengandalkan pemboman udara, dan kami, sebagai komandan tentara, tahu bahwa kekuatan udara tidak dapat memenangkan pertempuran. Pengeboman Israel bersifat acak, karena Israel tidak memiliki informasi tentang benteng pertahanan atau rencana terowongan milik para pejuang, dan Israel tidak memiliki keterampilan dalam pertempuran di dalam kota.

Israel telah terjerumus ke dalam perang yang tidak dapat dimenangkannya, dan Israel semakin memperlihatkan kelemahan militer dan informasi intelijennya.

Israel akan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk membangun pasukannya, baik secara manusiawi maupun psikologis, dan menanamkan semangat juang mereka. Hal ini tidak dapat dicapai, seperti halnya yang terjadi pada para pejuang di Gaza.

Kutipan dan analisis tersedia pada tautan internet dengan menggunakan judul 
Gaza is an "unnatural land".

(Aidil Heryana)

Baca juga :