Tidak ada kedamaian selama Israel masih ada

Lebih dari 400 orang tewas dan terus bertambah dalam pemboman Israel di Gaza tadi malam. Lebih dari 130 orang yang terbunuh adalah anak-anak.

Bayangkan saja berita utamanya jika 130 anak-anak Israel terbunuh.

Dunia menyaksikan Israel menghentikan semua bantuan dan membuat mereka kelaparan hingga mati selama 2 minggu terakhir, dan sekarang ini.

Dipersenjatai dan dibayar oleh Amerika Serikat. Para pemimpin Muslim dan Arab pengecut hanya menonton dan tidak melakukan apa pun.

Anda mungkin tidak melihat kami, tetapi kami tentu melihat Anda.

Saya muak.

(Dr. Omar Suleiman)

_______________

404 Warga Sipil Palestina Tewas di Gaza dalam 24 Jam Terakhir, Termasuk 130 Anak-anak

Jalur Gaza menyaksikan pembantaian yang menghancurkan dalam 24 jam terakhir akibat serangan udara Israel yang gencar. Diluncurkan pagi ini (Selasa, 18 Ramadhan 1446), pemboman tersebut menewaskan 404 warga sipil Palestina, termasuk 130 anak-anak, dan melukai 542 lainnya.

Selama bulan Ramadan, setelah periode yang relatif tenang, Israel secara efektif mengakhiri gencatan senjata. Ratusan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, menjadi sasaran tanpa pandang bulu. Tim penyelamat terus mencari korban selamat di bawah reruntuhan, sementara pihak berwenang memperingatkan bahwa masih banyak yang terjebak.

Rumah sakit kewalahan dan tidak mampu merawat korban luka dengan baik. Warga Palestina yang kembali ke lingkungan mereka yang hancur setelah gencatan senjata kini terpaksa mengungsi lagi karena ancaman bom baru dan perintah evakuasi. Krisis kemanusiaan di Gaza telah mencapai titik yang mengerikan.

Laporan menunjukkan Israel telah memberi tahu Trump dan timnya sebelum serangan, namun belum ada tanggapan komprehensif dari komunitas internasional. Tragedi ini menggarisbawahi besarnya korban konflik yang sedang berlangsung terhadap warga sipil Gaza, yang meningkatkan seruan untuk bantuan kemanusiaan yang mendesak.

(@gazanotice)
Baca juga :