Seorang pria Italia berjalan sejauh 280 mil (450 km) untuk menenangkan diri setelah bertengkar dengan istrinya 🙍

SUNGGUH-SUNGGUH TERJADI...

Pada tahun 2020, seorang pria Italia berjalan sejauh 280 mil (450 km) untuk menenangkan diri setelah bertengkar dengan istrinya.

(sumber: X)

***

Kisah Umar bin Khattab Dimarahi Istrinya

Ada kisah Umar bin Khattab dengan istrinya yang kerap dijadikan rujukan dalam kehidupan berumah tangga. Umar bin Khattab, Khalifah ke-2 setelah Abu Bakar Syidiq itu tak murka saat dimarahi sang istri. Padahal semua orang tahu, Umar adalah sosok yang keras dan garang dengan musuh-musuhnya.

Kisah ini ditulis dalam Kitab Tanbih al-Ghafilin karya Abu Lais as-Samarkandi dan Kitab U'qud al-Lujain karya Syekh Nawawi al-Bantani, seorang ulama asli Banten yang lama bermukim di Mekkah al-Mukarramah.

Pada suatu hari ada salah seorang sahabat Rasulullah datang berkunjung ke rumah Khalifah Umar bin Khattab. 

Disebutkan bahwa sahabat tersebut sedang frutasi lantaran sering dimarahi oleh sang istri. Tak tahan omelan sang istri dia bermaksud menceraikannya. Namun sebelum bercerai dia ingin konsultasi dengan Umar bin Khatthab.

Maka bergegaslah sahabat Rasulullah itu ke rumah Umar. Namun tiba di depan rumah sang Khalifah, dia urung mengetuk pintu. Sebab dari dalam terdengar suara keras istri Umar yang sedang marah. Umar dimarahi istrinya.

Tak terdengar sama sekali suara Umar membantah atau melawan sang istri. Padahal nada marah Istri Umar sangat tinggi. Tak jadi mengetuk pintu rumah Umar, sang sahabat tadi pun berniat pulang. Sambil melangkah meninggalkan rumah Umar dia bergumam, 'Kalau khalifah saja seperti itu, bagaimana dengan diriku'.

Baru beberapa langkah meninggalkan rumah sang Khalifah, Umar membuka pintu. Melihat sahabatnya, Umar pun memanggil.

"Saudara, ada keperluan apa engkau datang ke rumahku?" kata Umar.

Sahabat itu pun menjelaskan bahwa dia bermaksud konsultasi terkait masalah keluarganya. Dia ceritakan soal istrinya yang sering marah-marah. "Namun aku mendengar istri Anda sendiri berbuat yang sama (marah). Aku tidak ingin mengganggu, sementara Anda sendiri sedang ada masalah," jelas sahabat tersebut kepada Umar.

Mendengar itu, Umar bin Khattab tersenyum. Dia jelaskan alasan tak membalas kemarahan sang istri. Menurut Umar, seorang istri sudah bekerja memasak, mencuci baju, serta mengasuh dan mendidik anak-anak. "Aku cukup tenteram tidak melakukan perkara haram lantaran pelayanan istriku. Karena itu, aku menerimanya sekalipun dimarahi," kata Umar.

Sahabat tersebut lalu bertanya, "Wahai Amirul Mukminin, apakah aku juga harus berbuat demikian terhadap istriku?."

"Ya, terimalah marahnya. Karena yang dilakukan istrimu tidak akan lama, hanya sebentar saja," jawab Umar bin Khattab.

Dikisahkan bahwa sahabat tersebut kemudian pulang dan tak jadi menceraikan istrinya. 
Baca juga :