Tiba-tiba hari ini di medsos bersliweran pakar-pakar investasi baru. Mereka bak seorang ahli keuangan profesional menjelaskan bagaimana dividen BUMN yang dikelola oleh badan yang baru dibentuk Presiden ini akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi dari 5% jadi 8%. Bahkan 10%.
Mereka orang-orang yang sama yang percaya mobil terbang akan beroperasi di IKN sekitar pertengahan tahun 2024.
Dengan modal awal sekitar 600 triliun hasil dari penghematan APBN plus dividen BUMN periode 2024, di tangan badan ini akan bertambah jadi 1600 triliun hanya dalam waktu satu tahun.
Luar biasa! Rupert Murdoch pasti minder saat membaca analisa pakar-pakar dadakan ini.
Sayangnya ahli keuangan dan pakar investasi di BEI kurang sepakat. IHSG terus melanjutkan tren pelemahan yang telah dimulai dari awal tahun 2025. Sampai hari ini IHSG sudah terkoreksi lebih dari 400 poin. Dari 7169 poin pada 2 Januari jadi 6744 poin sore ini.
Pengumuman resmi pembentukan Danantara hari ini tidak mampu mendongkrak gairah di pasar modal.
Tapi tetap optimis ya, kawan-kawan.
HIDUP JOKOWI!! HIDUP JOKOWI!
(Wendra Setiawan)
***
Danantara Effect II
Setelah Danantara resmi diluncurkan, ternyata pasar tidak menjawab positif. IHSG malah ANLOK 59,82 poin Ke 6.743,18 hari ini.
Ya wajar saja. CEOnya merangkap jabatan sebagai Menteri aktif, COOnya dirut BUMN, CIOnya keponakan Luhut Binsar Panjaitan.
Apalagi, Dewan Pengawasnya adalah orang TERKORUP didunia versi OCCRP.
Danantara lebih terkesan sebagai proyek politik dibandinkan dengan masa depan ekonomi negara ini.
(Jhon Sitorus)