Sufyan bin Uyainah salah seorang Ulama salaf berkata:
Jika di akhir zaman nanti kalian mendapati perselisihan di antara umat, maka wajib bagi kalian memegang fatwa Ulama "Ahluts Tsughur".
Apa yang dimaksud dengan Ahluts Tsughur?
Ahluts Tsughur adalah Ahlul Jihad, para ulama yang berada di front-front jihad…
Atsar ini berasal dari para Tabiin, ketika Sufyan ibnu `Uyainah berkata kepada Ibnul Mubarak:
Kalau engkau melihat manusia telah berselisih hendaklah engkau bersama mujahidin dan ahluts tsughur karena sesungguhnya Allah telah berfirman: ”Benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka (jalan-jalan mereka).” (Tafsir Al-Jami li Ahkamil Quran, 13/365).
Foto di atas adalah Syaikh Yahya bin Tahir Al Faraghli.
Masya Allah, Syakhuna Al Mujahid Yahya bin Tahir Al Faraghli hafidzahullah di Damaskus masjid Bani 'Umayyah.
Beliau adalah seorang mujahid sekaligus seorang ulama Ahli Fatwa di HTS.
Beliau diantara para ulama yang saya paling banyak mengambil faedah dalam perbendaharaan keilmuan.
Beliau seorang Hambali tulen, kajian kajian ilmiah beliau begitu banyak. Selain itu, jihad tidak menghalangi beliau untuk terus berkarya, banyak karya tulis berkualitas yang Beliau hasilkan.
Salah satu karya tulis indah beliau adalah himpunan faedah dari hampir seluruh kitab-kitab Ibn Taimiyah rahimahullah yang beliau beri judul "Durar Ibn Taimiyah".
***
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata:
قِيْلَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَا يَعْدِلُ الْجِهَادَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ ؟ قَالَ : لَا تَسْتَطِيْعُوْنَهُ. قَالَ : فَأَعَادُوْا عَلَيْهِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا . كُلُّ ذَلِكَ يَقُوْلُ : لَا تَسْتَطِيْعُوْنَهُ. وَقَالَ فِيْ الثَّالِثَةِ : مَثَلُ الْمُجَاهِدِ فِي سَبِيْلِ اللهِ كَمَثَلِ الصَّائِمِ الْقَائِمِ الْقَانِتِ بِآيَاتِ اللهِ لَا يَفْتُرُ مِنْ صِيَامٍ وَلَا صَلَاةٍ حَتَّى يَرْجِعَ الْمُجَاهِدُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ تَعَالَى
Dikatakan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Amalan apa yang setara dengan jihad fî sabîlillâh?" Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Kalian tidak bisa (mengerjakan amalan yang setara dengan jihad).” Para shahabat mengulangi pertanyaan tersebut dua atau tiga kali, dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap menjawab, “Kalian tidak bisa.” Kemudian pada kali yang ketiga Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan orang yang berjihad di jalan Allâh itu seperti orang yang berpuasa, shalat, dan khusyu’ dengan (membaca) ayat-ayat Allâh. Dia tidak berhenti dari puasa dan shalatnya sampai orang yang berjihad di jalan Allâh Subhanahu wa Ta’ala itu kembali.”
TAKHRIJ HADITS
Hadits ini shahih. Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahîh-nya (no. 1878); Ibnu Abi Syaibah (no. 19542); Ibnu Hibbân (no. 4608-at-Ta’lîqâtul Hisân ‘ala Shahîh Ibni Hibbân); Tirmidzi dalam Sunan-nya (no. 1619); Ahmad dalam Musnad-nya (II/424); al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (no. 2612).
Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al-Albâni dalam Silsilah al-Ahâdîts as-Shahîhah (no. 2896).
(Al Hikmah Wal Atsar)