[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2024-2029 pada Rabu (2/10/2024) dini hari WIB, resmi menetapkan pimpinan DPD RI yang akan menjabat selama 5 tahun ke depan.
Pimpinan DPD terdiri dari 4 orang, yang terdiri dari Seorang Ketua dan Tiga Wakil Ketua, yang dipilih dengan cara Paket.
Ada dua paket pilihan dalam proses pemilihan Pimpinan DPD RI 2024-2029.
Paket pertama terdiri dari Sultan B Najamudin (calon ketua) bersama tiga calon Wakil Ketua DPD RI yakni GKR Hemas, Yorrys Raweyai, dan Tamsil Linrung.
Paket kedua terdiri dari La Nyalla Mattalitti (calon ketua), bersama tiga calon Wakil Ketua yaitu Nono Sampono, Elviana, dan Andi Muh Ihsan.
Dalam penghitungan suara ada total 151 suara yang masuk dan satu suara abstain.
Hasilnya: Paket pimpinan Sultan B Najamudin meraup 95 suara, sedangkan Paket pimpinan La Nyalla meraih 56 suara.
Pemungutan suara sendiri berlangsung di ruang sidang DPD RI, Senayan Jakarta sejak Selasa (1/10) malam WIB hingga Rabu (2/10) dini hari WIB. Jalannya pemilihan Ketua DPD ini sempat diwarnai kericuhan dan hujan interupsi.
Sebelumnya, aturan pemilihan pimpinan DPD RI berdasarkan sistem paket itu termaktub dalam tata tertib DPD RI yang disepakati dalam rapat paripurna pada Rabu (9/4/2024) lalu.
Profil Sultan B Najamudin
Sultan Bachtiar Najamudin, S.Sos., M.Si., lahir di Anggut, Pino, Bengkulu Selatan, Bengkulu, 11 Mei 1979 (umur 45 tahun).
Sultan Bachtiar Najamudin berasal dari daerah pemilihan Provinsi Bengkulu.
Periode lalu, dia menjabat Wakil Ketua DPD RI Periode 2019-2024.
Lulusan UI ini sebelumnya pernah menjabat Wakil Gubernur Bengkulu (4 Juli 2013 – 1 Desember 2015).
Sebelum terjun ke dunia politik, Sultan memulai kerja profesional sebagai seorang pengusaha yang memulai usaha dari nol. Ia memulai usaha dari service AC keliling lalu berkembang membentuk perusahaan sendiri. Ia juga tercatat sebagai pengusaha di bidang penjualan senjata, bahan peledak dan tabung gas skala nasional di bawah bendera ASA karya Group.
Di usia tiga puluhan tahun ia memutuskan untuk pulang ke Bengkulu untuk mengabdikan diri untuk membangun daerah kelahirannya. Ia memulai dengan menjadi aktivis pemuda dan berhasil menjadi ketua KNPI provinsi Bengkulu dan sempat bertarung menjadi kandidat untuk memperebutkan ketua umum KNPI nasional.
Pada tahun 2009 Sultan memutuskan maju sebagai calon DPD RI dapil Bengkulu dan berhasil mewakili Bengkulu bersama Ahmad kanedi, Riri damayanti dan Eni khairani. Ia pun di daulat menjadi ketua hubungan antar lembaga di DPD RI. Berjalan tiga tahun Sultan terpaksa mengundurkan diri dari DPD karena terpilh menjadi Wakil Gubernur Bengkulu sisa masa bakti 2010-2015.
Riwayat pendidikan:
SD Negeri Gedung Agung Pino
SMP Negeri Ulu Talo
SMA Negeri 1 Manna
SMA Negeri 3 Manna
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (S-1)
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) (S-2)
Riwayat organisasi:
HIPMI Bengkulu (2011-2014)
KONI Bengkulu (2011-2013)
PARFI (2006-sekarang)
KADIN DKI (2003)
HIMA Fisip UI (2003)
Riwayat pekerjaan:
Wakil Gubernur Bengkulu (2013-2015)
Anggota DPD-RI (2009-2013)
Komisaris Asa Karya Group
Pimpinan Perusahaan Majalah EKBIS
CEO Majalah Healt News
Wakil Ketua DPD-RI (2019-2024)
Ketua DPD-RI (2024-2029)