Meragukan Nasab Ahli al-Bait
1. Apa kewajiban kita terhadap ahli al-bait secara umumnya?
Jawaban Maulana Syekh Ali Jum'ah (Mufti Besar Mesir 2003 - 2013) hafizhahullah:
Allah SWT berfirman:
{ قُل لَّاۤ أَسۡـَٔلُكُمۡ عَلَیۡهِ أَجۡرًا إِلَّا ٱلۡمَوَدَّةَ فِی ٱلۡقُرۡبَىٰۗ }
Katakanlah (wahai Muhammad), "Aku tidak meminta kepada kalian sesuatu imbalan pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan."
[Surat Asy-Syura: 23]
Jadi Beliau ﷺ tidak menuntut dari kita harta maupun dunia, Beliau ﷺ meminta dari kita untuk peduli/sayang pada ahli al-bait.
Keberadaan ahli al-bait merupakan salah satu mukjizat, yang mereka semua itu dari jalur Sayyidah Fathimah 'alaihassalam.
Sebutan 'alaihassalam itu merupakan kata yang disematkan al-Imam al-Bukhari.. itu merupakan gelar yang disebutkan oleh para imam besar yang diberi hidayah dari kalangan ahlu as-Sunnah wa al-Jama'ah.
Sayyidah Fathimah merupakan salah satu dari 4 perempuan yang sempurna sebagaimana yang disebutkan dalam hadits: "Telah sempurna yang banyak dari kalangan laki2, dan tidak ada yang sempurna dari kalangan perempuan kecuali 4: Sayyidah Maryam, Sayyidah Asiyah, Sayyidah Khadijah binti Khuwailid & Sayyidah Fathimah".
Sayyidah Fathimah merupakan anggota keluarga yang paling cepat menyusul Sayyiduna al-Habib ﷺ.
Ahli al-Kisaa ada 5 yaitu Sayyiduna Nabi ﷺ, Sayyiduna Ali, Sayyidah Fathimah, Sayyiduna Hasan & Sayyiduna al-Husain.
Saat itu Sayyidah Zainab belum lahir.
{ مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَاۤ أَحَدࣲ مِّن رِّجَالِكُمۡ وَلَـٰكِن رَّسُولَ ٱللَّهِ وَخَاتَمَ ٱلنَّبِیِّـۧنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَیۡءٍ عَلِیمࣰا }
Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu,tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
[Surat Al-Ahzab: 40]
Anak laki2 Beliau ﷺ meninggal, karena di antara kebiasaan yang ditakdirkan Allah SWT adalah anak laki2 dari para Nabi; menjadi Nabi juga.
Memang ada anak Nabi Nuh 'alaihissalam yang menyimpang.. tapi ada anak laki2 Beliau yang lain yang menjadi Nabi.
Nah.. Sayyidah Zainab Binti Sayyiduna al-Habib ﷺ melahirkan Sayyidah Umamah, tapi beliau tidak punya keturunan.
Sementara dari Sayyidah Fathimah:
- Sayyiduna al-Hasan; garis keturunan beliau hanya lewat Sayyiduna al-Hasan al-Mutsanna.
- Sayyiduna al-Husain; menikah sekitar 40 kali; garis keturunan beliau hanya melalui Sayyiduna Ali Zain al-'Abidin.
- Sayyidah Zainab; garis keturunan beliau diberi gelar al-Asbath.. Dan ada pembahasan apakah mereka tergolong ahli al-bait.. (Maulana menyebutkan beberapa judul kitab yang membahas hal itu & menyampaikan bahwa Keturunan Sayyidah Zainab ini termasuk ahli al-bait).
Jadi ada 30 juta ahli al-bait yang tercatat dalam Niqabah al-Asyraf.
Begitulah mukjizat keberadaan ahli al-Bait.. sementara orang yang menghinakan Sayyiduna Nabi ﷺ terputus keturunan.
{ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلۡأَبۡتَرُ }
Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus
[Surat Al-Kautsar: 3]
Ada khilaf siapakah orang yang membenci itu..
2. Apa sikap kita terhadap orang yang mengaku ahli al-bait tapi ada keraguan pada keabsahan nasabnya?
"Sallim taslam" (serahkan saja atau biarkan saja & jangan ikut campur; agar kamu selamat).. apa faedah yang kita dapatkan ketika kita menafikan (menolak) nasabnya?!
Dalam kenyataan hidup, kita melihat beberapa pihak yang membuat pernyataan heboh dengan menafikan nasab Raja al-Hasan bin Yusuf (raja Maroko) atau nasab asy-Syarif al-Husain (pimpinan Makkah).
Apa faedah dari meragukan keabsahan nasab?!
Sebagian ada yang tidak mengakui hanya katanya suatu nasab tidak disebutkan dalam kitab tertentu dll..
Hal2 omong kosong.. apalagi nasab keluarga besar itu dikenal umum.
Itu adalah bentuk membuang energi, dan penghinaan terhadap nilai kemanusiaan.
Buat apa kamu menentang atau melawan sesuatu permasalahan yang kamu tidak perlu ikut campur hal itu?!
Itu perbuatan yang bodoh atau kurang berakal.
Kewajiban kita terhadap ahli al-bait adalah menghormati, memuliakan & mencintai mereka.
Dulu ada seorang pemuda dari ahli al-bait didapati minum khamr (miras), dan hal itu sampai pada qadhi.. Dan diputuskan untuk dicambuk 40 kali.
Sang Qadhi pun melakukan pencambukan; setiap kali mencambuk, Sang Qadhi berkata: "Maafkan aku wahai Sayyidi, demi Sayyiduna Nabi, kakekmu yang mengatakan hal ini".
Itulah hati yang lembut.. yang mencintai ahli al-bait & Rasulillah ﷺ.
Jadi ketika terjadi keraguan terhadap keabsahan nasab lalu kamu berinteraksi dengannya sebagaimana kamu berinteraksi dengan ahli al-bait; hal itu makin menunjukkan kecintaan kamu pada ahli al-bait.
3. Apa pendapat Maulana Syekh Ali tentang nasab Sadah Ba'lawi?
Nasab Ba'lawi itu itu tsabit (benar/diakui) secara ijma'.. tidak ada kita menemui orang yang meragukan hal itu.
Dan jikapun ada yang meragukannya, maka kita katakan padanya: "Hiduplah dengan khayalanmu! Hasbunallah wa Ni'ma al-Wakil (pada Allah SWT kita bersandar atau berserah diri.. kata ini kadang dipakai di Mesir ketika dizhalimi sehingga menyerahkan pada Allah SWT untuk Menindak langsung orang yang zhalim itu)".
Upaya pengraguan itu adalah perbuatan yang rendah/hina.
~ Faedah pertemuan dengan Maulana Syekh Ali Jum'ah hafizhahullah pada malam asyura 1446H, senin malam 15 Juli 2024M bersama MUI HST, Kalimantan Selatan, Indonesia.
Tulisan ini sesuai dengan yang diingat.. nanti lebih jelasnya di video kalau sudah diupload.
Jum'ah Mubarakah untuk semua... mari shalawat pada Sayyidina al-Habib ﷺ & ahli bait Beliau..
Semoga tulisan ini bagian dari keberpihakan & kecintaan yang mendalam pada Sayyidina al-Habib & ahli baitihi....aamiin...
(HILMA ROSYIDA AHMAD)