Anies Baswedan Presidene Santri

[PORTAL-ISLAM.ID]  "Tak perlu muluk-muluk, Pak Anies. Kalau nanti jadi presiden cukup sehatkan hati masyarakat, sehatkan badannya, dan sehatkan kantongnya," pesan dari KH Mas Mansyur Thalhah, dalam acara Khataman Al Quran dan Tirakat bersama para kyai dan gus di Pondok Pesantren Islam At Tauhid Sidoresmo, Surabaya, kemarin.

Tirakatan Muharram bakal calon Presiden (capres) Anies Baswedan di pondok pesantren (ponpes) di wilayah Provinsi Jawa Timur mendapat sambutan nan hangat. Masyarakat Jawa Timur dan warga Nahdlyin juga antusias menyambut laku Anies yang sangat natural itu.

Tak hanya seluruh ponpes terkemuka di Jatim terbuka dengan hangat menyambut Anies, namun ponpes-ponpes yang dikunjungi Anies merupakan ponpes berpengaruh di Jatim.

Anies selama empat hari (7-10 Agustus 2023) melakukan silaturahmi di sejumlah ponpes berpengaruh di kawasan Tapal Kuda dan Surabaya. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini juga melakukan perjalanan Tirakat Ramadan di Tegalsari Ponorogo dan sejumlah wilayah di Jawa Timur.

‘’Menurut saya, ini Tirakat Muharram dan Tirakat Ramadan yang luar bisa. Bisa kita melihat bahwa masyarakat di Tapal Kuda yang notabene warga Nahdlatul Ulama, warga Nahdliyin, menerima dengan terbuka kehadiran Pak Anies, seperti layaknya seorang saudara dekat. Sangat natural tirakatan yang beliau lakukan,’’ ungkap Umar Faruk Masrui, koordinator Jarnas ABW wilayah Tapal Kuda Jawa Timur, pada KBA News, Jumat, 11 Agustus 2023.
Perjalanan Tirakatan Muharram Anies dimulai dari Banyuwangi pada Senin, 07 Agustus 2023. Di bumi Blambangan, capres yang diusung oleh Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera itu, mengunjungi kediaman Di Banyuwangi, Capres Anies mengunjungi kediaman Habib Hasyim Al Haddad . Di sana, Ulama dan Kiai se-Banyuwangi berkumpul untuk bertemu dan mendoakan Anies Baswedan.

Lalu, Anies juga silaturrahmi di Ponpes Nurul Abror Kecamatan Wongsorejo. Di sana, Anies bertemu dengan para santri dan bersilaturahmi dengan Kyai Fadlul Rohman Zaini. ‘’Perjalanan safari tirakatan Muharram ini, Pak Anies mengunjungi kiai sepuh, kiai yang meneruskan risalah Nabi Agung Muhammad pada generasi penerus bangsa’’ kata Faruk yang juga penggerak jaminan sosial Indonesia itu.

Saking naturalnya, Faruk melihat semua ponpes amat terbuka dengan kehadiran Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tersebut. ‘’Pak Anies ingin meneruskan apa yang telah diteladankan para kiai sepuh, para kiai pejuang untuk bangsa. Saya melihat tidak ada penolakan, tidak ada gesekan, tidak ada yang anti, sangat-sangat natural tirakatan Muharram yang Pak Anies lakukan,’’ imbuh Faruk.

Pun demikian, saat Capres Anies tiba di Situbondo. Suami Fery Farhati ini disambut antusias oleh santri dan warga di Kecamatan Panji, di Ponpes Wali Songo. Bahkan, Ibu Nyai Hj. Isya’iyah Asad, saudara kandung pengasuh Ponpes Wali Songo KHR Moh Kholil As’ad Syamsul Arifin, mengijazahi doa untuk Anies Baswedan. Di sini, mantan Mendikbud dan istri menginap.

Safari di Situbondo tidak hanya di Ponpes Wali Songo, tapi juga menghadiri Haul Akbar Habib Yahya bin Alwi Al Haddad dan bersilaturrahmi di Ponpes Nurul Wafa yang diasuh KH Mahfud Sibawayhie. Di Nurul Wafa, juga berkumpul para kiai dan ulama. Anies disambut di Kedaton Utama Nurul Wafa.

‘’Menurut saya, sangat tidak logis kalau ditolak. Karena, warga Nahdliyin itu berpegang teguh pada para kasepuhan, berpegang teguh pada kiai dan ulama. Di mana, kami menjunjung tinggi etika dan akhlak kepada tamu kami yang berkunjung,’’ terang Faruk dari Jember itu. Jember juga merupakan salah satu kawasan Tapal Kuda.
Sikap terbuka dan toleran masyarakat Jawa Timur terutama ponpes berpengaruh yang menerima kehadiran Anies juga menjadi catatan. ‘’Basic kami sama dengan Pak Anies. Sama-sama penyampai risalah Kenabian kepada generasi penerus bangsa. Dari perjalanan tirakatan ini, kami berharap, semoga masyarakat Jawa Timur dan rakyat Indonesia makin terbuka. Bahwa, Pak Anies itu cinta NKRI,’’ ujar Faruk.

Dari Situbondo, perjalanan Anies Baswedan dilanjutkan ke Bondowoso. Di kabupaten ini, Anies bersilaturrahmi dengan KH Abdul Qodir Syam pengasuh Ponpes Darul Falah Kecamatan Cermee. KH Abdul Qodir Syam ini juga Ketua PC NU Bondowoso. Di kedaton pondok, Anies bertemu dengan sejumlah kiai, dan tokoh ulama temu di Bondowoso.
Masih di Bondowoso, Anies juga berkunjung ke salah satu pondok berpengaruh di sana, yakni Ponpes Ra’iyatul Husnan di Kecamatan Wringin.

Kemudian, di hari selanjutnya, Anies mengunjungi dua pesantren berpengaruh di Probolinggo, di Ponpes Nurul Qadim Kecamatan Paiton dan Ponpes Raudlatul Jannah Kecamatan Gending.

Tidak hanya perjalanan religi, Anies juga menyapa para pegiat kebudayaan. Saat itu, dia hadir dalam pagelaran wayang kulit yang digelar oleh Partai NasDem Kabupaten Malang di kompleks Kolam Renang Pentungan Sari, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari.

Terakhir, Tirakatan Muharram yang dilakukan Capres Anies Baswedan berakhir di Pondok Pesantren Islam At-Tauhid Sidoresmo, Surabaya. Di Sidoresmo ini, berkumpul 200 alim ulama se Jawa Timur dalam acara Khataman Alquran dan Tirakatan untuk Keselamatan Umat dan Bangsa.

‘’Menurut kami, tirakatan Muharram ini sukses besar. Ini membuktikan bahwa Pak Anies itu warga Nahdliyin. Pak Anies itu cinta kiai dan ulama. Pak Anies itu cinta NKRI. Dan Pak Anies itu milik kami,’’ tegas Faruk.
Baca juga :