Dua cawapres pilihan istana (dan oligarki) --Erick dan Sandi-- ditolak Mega?

HIDDEN AGENDA MUSRA DAN CAWAPRES PILIHAN PDI-P

Oleh: M Arief Pranoto

Isu (wacana) Koalisi Besar yang sempat ramai kuat diduga merupakan inisiasi istana untuk 'menekan' Mega agar segera mendeklarasikan capres dari PDI-P. Isu menggelinding sukses, dan Ganjar ditunjuk oleh PDI-P di Batu Tulis (Jumat, 21/4/2023), meski Ganjar sebenarnya bukan pilihan Mega. Apa boleh buat. 

Agaknya, isu Musyawarah Rakyat (Musra) para relawan Jokowi di Senayan (Minggu, 14/5/2023) kemarin, sepertinya ada kemiripan 'ruh gerakan' dengan isu Koalisi Besar. 

Bila isu Koalisi Besar guna mendorong capres, sedangkan hidden agenda Musra dalam rangka membidani cawapres, maksudnya? Supaya keduanya (capres/cawapres) berasal dari satu sumber ("King Maker"). 

Kenapa begitu? 

Bahwa semenjak Deklarasi Batu Tulis, sebenarnya Ganjar dalam kendali penuh Mega, buktinya? Dua cawapres pilihan istana (dan oligarki) ---Erick dan Sandi--- ditolak Mega. 

Ya, Mega punya pilihan sendiri. Konon, ia hendak menyamakan suasana kebatinan sebagaimana pola 2019 dulu. Ganjar akan disandingkan dengan sosok kyai besar (sepuh) yang bisa diterima semua kelompok muslim (konon Imam Masjid Istiqlal). 

Bagaimana dengan BG yang sudah mulai ditiup ke publik? 

Dugaan kuat, BG hanya sekedar 'abang-abang lambe', alias sekadar pendorong agar arus ke tokoh Islam bergerak lebih kencang. Cleket, istilah permainan kelereng di masa kecil. Menembak ke sana, kena sini.

Dari proses di atas sudah bisa dihitung kecil-kecilan, bahwa pada pilpres 2024 ini, kekuatan oligarki politik lebih powerful dibanding oligarki ekonomi.

Jkt, 16 Mei 2023

Baca juga :