[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo kembali mengkritik Pemerintah Pusat. Karena pemerintah tidak adil dalam memperlakukan ajang balap mobil Formula E Jakarta dengan MotoGP Mandalika.
Formula E yang akan digelar pada 4 Juni 2022 mendatang di Sirkuit Ancol tidak mendapat dukungan dari pemerintah pusat seperti gelaran balap MotoGP Mandalika, Lombok, beberapa waktu lalu. Bahkan sejak awal Pemerintah cenderung menghalangi-halangi dengan tidak menyetujui kawasan Monas dijadikan sebagai venue balap mobil kursi tunggal bertenaga listrik tersebut.
Penilaian tersebut disampaikan Roy saat dimintai tanggapan terkait belum adanya perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi sponsor Formula E. Di samping itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno juga tidak gencar mempromosikan seperti yang dilakukannya untuk MotoGP Mandalika.
“Inilah bukti ketidakobjektivitasan Pemerintah yang sangat picik. Mulai dari tempat yang dulunya Monas sudah sedemikian rupa diganjal dengan alasan macam-macam hingga sekarang. Sangat tidak apple-to-apple bila dibanding dengan MotoGP di Mandalika, yang bahkan semua potensi negara dikerahkan untuk mendukungnya. Tidak hanya BUMN, juga TNI-Polri sampai ke ‘dagelan tidak lucu’ pawang hujan gadungan bernama Rara,” ungkap Roy kepada KBA News Rabu, 1 Juni 2022.
Menurutnya dukungan pemerintah ini sangat penting. Karena Formula E bukan sekadar balapan. Tapi juga sebagai bagian dari upaya mengangkat industri mobil listrik sekaligus kampanye penggunaan mobil listrik untuk mengurangi ketergantungan pada energi konvensional dan beralih ke energi ramah lingkungan.
“Formula E adalah race masa depan. Saya bahkan sempat ramalkan bahwa ke depannya semua race mulai Formula 1, 2, 3 sampai MotoGP bahkan Trail & Offroad akan beralih ke “E” alias electric atau listrik,” paparnya.
“Indonesia bahkan sudah bermimpi jadi produsen baterei kendaraan listrik di masa depan. Seharusnya sangat support ajang Formula E ini. Bukan malah terkesan ‘memboikoit’ hanya karena gara-gara kalah cepat event ini diambiil oleh Mas Anies,” sambungnya.
Karena itu, katanya lagi, Pemerintah Pusat rugi besar kalau tidak mendukung gelaran Formula E ini.
“Sebab ini adalah masa depan seiring dengan makin menipisnya bahan bakar dari fosil dan bagaimana cara manusia mempertahankan alamnya dengan energi baru dan terbarukan sekaligus ramah lingkungan,” tekannya lagi.
Walaupun dia tidak menampik bahwa tidak adanya dukungan Pemerintah Pusat tersebut lebih bersifat politis. Karena penyelenggara dan insiator pelaksanaan ini adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Karena itu dia sampai berprasangka buruk andai Gubernur DKI Jakarta adalah Basuki T. Purnama, dia yakin Pemerintahan Jokowi akan mendukung penuh seperti saat MotoGP Mandalika.
“Sampai-sampai ASN ‘dikerahkan’ untuk membuat ‘acara’ di sana (Mandalika) selama event tersebut berlangsung waktu itu dan bahkan membeli tiketnya meski akhirnya malu ketahuan dan diralat,” tandasnya.
Sebelumnya Vice Managing Director Formula E Jakarta Gunung Kartiko mengungkapkan ada tujuh perusahaan swasta domestik yang menjadi sponsor gelaran Jakarta E Prix. Dia memastikan bakal terus bertambah jumlah sponsor Formula E Jakarta. Lantaran masih ada beberapa perusahaan yang melakukan penandatangan kontrak kerja dengan penyelenggara.
Namun, Gunung yang berbicara pada Minggu 29 Mei 2022, mengaku sampai kini belum ada perusahaan BUMN yang menjadi sponsor. “Jadi BUMN belum ada,” ungkap Gunung.
Sementara itu saat ini netizen dia media sosial ramai menyoroti Menteri Sandiaga yang tidak gencar mempromosikan Formula E. Bahkan terkesan tidak mendukung.
Namun Ketua Umum Rumah Sandiuno Indonesia (RSI), R. Sanny A. Irsan, menepis tudingan tersebut.
“Formula E adalah salah satu yang menjadi pusat perhatian Mas Menteri. Bahkan dari jauh hari beliau sudah berkoordinasi dengan Ketua IMI (Ikatan Motor Indonesia) Pusat agar permasalahan yang timbul saat itu bisa diselesaikan segera,” jelasnya kepada KBA News, Senin, 30 Mei 2022. (kba)