Jalan Lempang Anies Menuju Istana

Jalan Lempang Anies Menuju Istana

Oleh: Isa Ansori – Kolumnis

"Saya berharap ini jangan jadi pertemuan terakhir, doakan 10 bulan ke depan selesaikan amanah, setelah itu kita berjuang bersama-sama untuk Indonesia,” ujar Anies.

Kata-kata yang disampaikan Anies dalam sebuah pertemuan di Makassar yang diinisiasi oleh Sekretaris DPW Nasdem Sulsel Syaharuddin Alrif seolah menjadi penegas Anies, bahwa dia akan keluar dari kungkungan selama ini. Bahkan di hadapan Nurdin Halid, Anies juga berharap agar bisa dibebaskan sebagai ‘tahanan kota’.

Genderang perang kontestasi pilpres akhirnya direspon Anies juga meski dengan menggunakan langgam yang retoris.

“Biarkan Allah punya rencana, semua sudah tercatat di Lauhulmahfuz, bagian kita menjalankan amanah sekarang. Nanti, kalau azannya sudah dibunyikan, baru kita bicara,” jawab Anies di hadapan warga.

Jalan lapang Anies menuju istana pun semakin lempang ketika PPP mengajak Anies hadir di harlahnya.

Bahkan menurut Hensat pengamat politik ini ada kemungkinan apa yang dilakukan oleh PPP juga mendapat restu dari Jokowi, mengingat selama ini kubu Manoharfa adalah pendukung kelas berat Jokowi.

“Ini kan menarik kalau ada persepsi bahwa sudah ada blessing Pak Jokowi. Jangan-jangan memang Anies Baswedan salah satu tokoh yang dielus Pak Jokowi untuk menggantikan dirinya pada 2024 nanti,” ujar Hensat.

Wakil Ketua Umum PPP, Asrul Sani bahkan menyebut, bahwa kehadiran Anies dalam harlah PPP akan menjadi penanda arah kemana PPP berlabuh. (Tempo.co, 7 Februari 2022)

Sinyal kedekatan PPP dan Anies terlihat saat teriakan hidup Presiden 2024 dan takbir terdengar kala Anies mengikuti acara istigosah di kantor DPW PPP DKI, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Ahad siang, 30 Januari 2022.

Di acara yang sekaligus peringatan hari lahir partai itu, Anies juga dilantik sebagai tokoh Persatuan dan Pembangunan DKI Jakarta oleh PPP.

Anies juga diundang pada Muskerwil PPP di Yogyakarta. Saat di sana Anies diarak sepanjang jalan menggunakan kereta kuda sambil disambut pekik para kader PPP sebagai calon presiden atau Capres 2024.

Sinyal PAN dukung Anies juga sudah terlihat sebagaimana disampaikan oleh politikus PAN Guspardi Gaus yang menyebut, pihaknya membuka peluang mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, meski Anies juga bukan satu satunya.

Masih menurut Guspardi Gaus, bahwa pilihan tergantung pada aspirasi publik sehingga dengan siapapun PAN akan menyesuaikan.

“Ketua umum kami ini kan orangnya sangat demokratis, sangat aspiratif dan akomodatif. Sehingga dengan siapapun silaturahim bisa terjalin dan terbangun,” kata Guspardi kepada Kompas TV, Jumat (8/10/2021).

Sinyal kemesraan Anies dengan beberapa partai politik dan tokoh politik juga semakin cair dan akrab. Pujian Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat sebagai arsitek terhadap pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) menunjukkan bahwa kerja-kerja Anies memang baik dan layak diapresiasi.

Pernyataan Taufik Wakil Ketua DPRD DKI yang juga Ketua Umum Koprs KAHMI Jaya seolah menjadi penegas bahwa jalan Anies menuju istana semakin lempang.

Taufik yang mendoakan Anies menjadi presiden disampaikan pada pelantikannya menjadi ketua KAHMI Jaya, Minggu, 6 Februari 2022 di Hotel Aryaduta Menteng.

Taufik menyapa sejumlah tokoh yang hadir, salah satunya Gubernur Anies Baswedan.

Begitu selesai menyebut nama Gubernur Anies, para hadirin kemudian menyukainya sebagai calon presiden.

“Itu dia presiden,” ucap Taufik sambil menunjuk ke arah Gubernur Anies Baswedan dengan jempolnya.

Jalan lempang Anies memang semakin lebar, tapi semua itu kembali berpulang pada takdir Nya sebagaimana yang disampaikan Anies. Tentu saja takdir itu juga tergantung bagaimana Anies dan pendukungnya menjemput.

Anies, saya kira sudah selesai dengan masalah kebangsaannya. Anies sudah memposisikan diri sebagai negarawan, Anies menjadi milik semua, milik rakyat Jakarta, begitu dia terpilih menjadi Gubernur Jakarta, Anies bekerja untuk masyarakat Jakarta tak pandang bulu.

Bahkan Remy Sillado, Sastrawan dan Seniman Jakarta yang dikenal sebagai pendukung berat Ahok ketika beliau sakit, Anies atas nama pemerintah DKI Jakarta menanggung seluruh pembiayaan perawatan di Rumah Sakit Pemprov DKI.

Kini tergantung kepada para relawan dan pendukung, masihkah rela Anies menjadi milik Indonesia atau hanya menjadi miliknya sendiri?

Mengantarkan Anies sebagai negarawan dan pemimpin Indonesia harus dengan jiwa negarawan dan jiwa pemimpin, jiwa yang mengayomi, jiwa yang rela berkorban untuk kepentingan Indonesia dibanding mengagungkan ego yang belum tentu baik. Jangan bebani Anies dan percayalah Anies akan melakukan yang terbaik untuk Indonesia.

Surabaya, 7 Februari 2022

Baca juga :