Respect Should Be Earned, Not Given

Respect Should Be Earned, Not Given

Presiden Perancis ditampar warganya di depan umum. Warga penampar tersebut mengaku jijik melihat “muka berbohong” presiden. Akibat perbuatannya, Damien Terrel diganjar 4 bulan penjara. 

Bagaimana dengan di Indonesia? Disini yang menghina presiden akan dihukum 4-5 tahun. 

Bila publik tidak menyukai pemimpinnya, lalu kemudian mengekspresikan ketidaksukaannya secara terbuka, akan lebih bijak bila pemimpin tersebut juga mengoreksi diri. 

Ketidaksukaan/kekecewaan publik terhadap pemimpinnya tentu bukan tanpa alasan. Rakyat akan mencintai dan menghormati pemimpinnya, bila pemimpin tersebut juga mencintai rakyatnya. 

Harmoni itu bisa tercipta bila pemimpin mampu mengayomi dan berpihak pada kepentingan rakyat. Dan rakyat pun akan menunjukkan sikap yang taat kepada pemimpinnya. Jika keseimbangan ini bisa diciptakan, maka keharmonisan antara pemimpin dengan rakyatnya akan terbangun dengan sendirinya. 

“Respect should be earned, not given.” Begitu kata nasihat bijak, yang artinya rasa hormat itu diperoleh bukan diberikan. Anda tidak bisa memaksa orang untuk menghormati Anda hanya karena Anda menginginkannya.  

Orang-orang yang menganut pepatah ini menyatakan bahwa tidak semua orang dilahirkan sama dan mereka tidak berkewajiban untuk mencintai atau menghormati siapa pun hanya karena mereka ada.  Untuk mendapatkan rasa hormat mereka, Anda perlu membuktikan bahwa Anda sepadan dan layak untuk dihormati mereka. 

Bukan begitu Prof. Mahfud MD….😉

By Dian Anggraeni Umar
(Pakar Komunikasi)
Baca juga :