Asyari Usman: Di Belakang 'Jokpro' Jokowi-Prabowo 2024, Ada Duit Besar

Jokowi Tiga Periode, Prabowo Wapresnya

By Asyari Usman

Hari ini, Sabtu 19 Juni 2021, diresmikan Komunitas Jokowi-Prabowo 2024. Jokpro 2024. Diberitakan, peresmian ini akan berlangsung besar-besaran di Jakarta Selatan.

Siapakah mereka ini? Mereka adalah kelompok relawan yang akan mendukung Jokowi tiga periode dengan Wapres Prabowo. Komunitas Jokpro diketuai oleh Baron Danardono Wibowo dengan Sekjen Timothy Ivan. Yang menarik, mereka diperkuat oleh M Qodari –direktur lembaga penyigi (penyurvei) Indo Barometer.

Ide gilakah ini? Tidak sama sekali. Mereka serius. Banyak yang menduga, di belakang Jokpro 2024 ini ada duit besar.

Logikanya begini. Para anggota oligarki yakin Jokowi telah terbukti memiliki loyalitas sejati. Figur lain, siapa pun dia, tidak mungkin bisa sesetia dan sehebat Jokowi.

Dia sudah menunjukkan keberhasilan dalam memperkuat cengkeraman kekuasaan oligarki itu. Taktik yang digunakan adalah menciptakan perpecahan sosial-politik. Dan itu berhasil “summa cum laude”. Rakyat gontok-gontokan.

Ketika energi seluruh anak bangsa terkuras oleh perpecahan sosial-politik itu, oligarki bisa berkonsentrasi menguras kekayaan rakyat. Selama 6-7 tahun ini, mereka berhasil memperkuat kekuasaan finansial dan politik.

Tetapi, misi itu belum selesai. Masih banyak target yang belum tercapai. Para anggota oligarki ingin “Mission Accomplished” (Misi Selesai).

Untuk menyelesaikan misi itu, diperlukan waktu tambahan. Karena itu, Jokowi tiga periode akan mereka perjuangkan habis-habisan.

Tetapi, mengapa Prabowo Subianto (PS) yang mereka dudukkan sebagai Wapres untuk mendampingi Jokowi? Hitung-hitungannya sederhana. Prabowo dianggap bisa menenteramkan oposisi. Meskipun anggapan ini “totally senseless” (tak nyambung sama sekali).

Setelah itu, apa yang akan terjadi? Indonesia dalam kondisi berat. Tumpukan utang mulai mencekik. Kalau pun Prabowo yang punya nasionalisme tinggi itu naik menjadi presiden pada 2029 dalam usia 78 tahun, dia tak akan bisa berbuat banyak. Meskipun tidak seluruh utang itu harus dibayar sekaligus, ruang gerak “Presiden” Prabowo sangat sempit.

RRC (China) sudah menancapkan kuku di negeri ini. Proyek-proyek dan utang dari mereka akan menyandera Indonesia selama puluhan tahun berikutnya. China akan hadir secara fisik dalam jumlah yang sangat besar. Sejalan dengan itu, konstelasi geopolitik dunia akan berubah drastis karena China akan menjadi superpower Asia. Amerika Serikat (AS) masih tetap sebagai superpower dunia tetapi tidak kuat lagi di Asia. China yang akan menjadi “pemilik” kawasan ini nanti.

Inilah “road map” yang sedang diperjuangkan oleh oligarki domestik lewat Jokowi tiga periode. Tidak mudah, tetapi bukan mustahil. Mengubah pasal 7 UUD 1945 agar presiden bisa tiga periode, sangat mungkin dilakukan. Sebab, semua kekuatan politik ,kecuali segelintir, masih bisa dikendalikan oleh Jokowi.

Jokowi tahu “cara” menundukkan kekuatan politik di sini. Dan para anggota oligarki yang hampir pasti akan berkolaborasi dengan China, siap menyediakan “cara” itu.

19 Juni 2021
(Penulis wartawan senior)
Baca juga :